MALANG POSCO MEDIA – Terlalu banyak gimmick! Begitu pendapat umum yang mengemuka di masyarakat pasca menonton Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024, Mingg (21/1) malam. Bahkan di Narasi TV, dimunculkan survei siapa yang paling pedas dan menjadi MPV dalam debat.
Gibran Rakabuming Raka yang menjadi pemenangnya. Ya Gibran memang yang paling ‘tengil’ kalau Bahasa gaul saat ini. Gibran seperti sengaja betul menampakkan gesture dan gimmick yang memancing emosi dua lawan debatnya malam itu.
Namun Gimmick yang dilakukan Gibran itu ditanggapi dengan Gimmick serupa oleh cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 03 Mahfud MD. Akhirnya masyarakat hanya menonton gimmick yang ditampilkan ketiga cawapres yang memang terkesan sangat tidak imbang kompetensinya.
Apakah sah melakukan gimmick dalam debat capres dan cawapres? Secara aturan gimmick yang dilakukan capres dan cawapres nyatanya tidak melanggar aturan debat. Buktinya debat berlangsung terus. Dan moderator tak memperingatkan para cawapres yang melakukan gimmick.
Namun persoalannya bukan terletak pada sah atau tidaknya gimmick. Bukan pada melanggar atau tidaknya gimmick dalam debat capres maupun cawapres. Namun persoalannya adalah ini calon pemimpin negara dan pemerintahan yang sedang debat. Dan disiarkan langsung oleh masyarakat, maka sangat tak elok kalau kemudian gimmick itu dilakukan secara berlebihan.
Karena gimmick yang sampai memancing emosi dan terkesan meremehkan lawan debat, juga bisa menjadi preseden buruk. Bisa menimbulkan kesan dan impresi yang negatif bagi masyarakat. Bila saat debat ditonton masyarakat saja, bisa melakukan gimmick yang receh, maka bagaimana nanti saat terpilih menjadi capres maupun cawapres.
Idealnya masyarakat disuguhi debat yang mencerdaskan. Disuguhi kompetensi dan keunggulan masing-masing yang meyakinkan masyarakat untuk menentukan pilihan. Sangat bahaya kalau kemudian saat Pemilu 2024 mendatang, masyarakat juga melakukan gimmick. Datang ke TPS, tapi mereka hanya gimmick. Datang, lihat kertas suara, tapi tak mencoblos. Kertas suara dimasukkan kotak suara. ‘’Maaf itu tadi hanya gimmick,’’ ujar pemilih saat keluar TPS.(*)