spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Bakal Sengit di Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

 Pertarungan Srikandi Cagub Jatim 

MALANG POSCO MEDIA Pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim jadi arena pertarungan perempuan. Tiga bakal calon gubernur yang sudah mendaftar di KPU Jatim merupakan perempuan. Mereka perempuan luar biasa. Punya gagasan dan kekuatan politik besar.

Tiga bakal pasangan calon (paslon) Gubernur Jatim yang bertarung di Pilgub Jatim itu yakni Khofifah IP berpasangan dengan  Emil Dardak, Tri Rismaharini- Zahrul Azhar dan Luluk Nur Hamidah berpasangan  dengan Lukmanul Khakim.

Selain ketiganya perempuan, kekuatan yang dimiliki  juga hampir sama kuatnya. Pertarungan Pilgub Jatim tahun ini diperkirakan akan cukup sengit.

Ini disampaikan analis politik Kota Malang Prof DR Wahyudi, MSi kepada Malang Posco Media, Minggu (1/9) kemarin.

“Secara umum dapat dikatakan ketiga calon ini bukanlah calon kaleng-kaleng. Ketiganya bisa dipastikan memiliki basis konstituen yang riil di Jawa Timur,” papar Wahyudi.

Ia menjelaskan ketiganya sama-sama memilki ceruk massa yang sama.  Seperti memiliki irisan yang kuat pada basis masyarakat Islam Tradisional. Yang arahnya masuk dalam kategori basis pemilih tradisional.

Basis massa ini, akan terikat dalam pola relasi paternalistik dengan jejaring kiai. Atau tokoh agama yang diidolakan, lanjut Wahyudi. Dan masing-masing dari ketiga calon gubernur ini, memiliki basis pemilih ini di Jawa Timur.

Lebih lanjut, melihat fakta kekuatan basis tersebut, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengatakan sosok bacagub Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) memiliki peluang yang lebih.

“Karena sudah memiliki basis tradisional, pasangan Risma – Gus Hans, jika bisa melakukan kapitalisasi modal politiknya, maka akan lebih diuntungkan, karena konstituen di luar Islam tradisional akan lebih cenderung merapat dengan mereka,” ungkap Wahyudi.

Sementara itu, dilanjutnya, pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak dan Luluk Nur Hamidah- Lukmanul Khakim akan berebut ceruk massa yang sama, justru di saat itu pula pasangan Risma-Gus Hans berpotensi mendapat suntikan dukungan dair masyarakat yang berafiliasi pada organisasi keagamaan modern.

Menurutnya, pasangan Risma – Gus Hans akan memiliki peluang untuk mendulang suara lebih banyak jika dibandingkan dengan calon lain.

“Apalagi Risma terkenal sebagai sosok pemimpin yang berani, tegas, dan terbuka atas sikap dan pendiriannya ketika menyelesaikan masalah publik di lapangan,” tegas Wahyudi.

Sementara peluang di Malang Raya untuk ketiganya, juga mendapat peta pertarungan yang sama. Yakni berdasarkan kecenderungan ceruk massa atau basis pemilih. Dimana, menurut Wahyudi, Malang Raya pun merukapan basis dari pemilih tradisional dan juga modern.

Dan ini juga berkaitan dengan basis-basis massa berafiliasi dengan partai politik. Wahyudi memandang Malang Raya merupakan kantong basis yang cukup besar bagi dua parpol. Yakni PKB dan PDI Perjuangan. Hanya saja ada beberapa yang juga perlu diperhatikan.

“Jika dilihat dari preferensi basis partai politik pengusungnya, paslon Risma maupun Luluk akan sama kuatnya di Malang Raya. Akan tetapi perlu dilihat juga asal organisasi keagamaan mereka yang juga punya irisan Islam Tradisional,” papar Wahyudi menjelaskan peluang bagi Khofifah menang di Malang Raya juga cukup besar meski tidak didukung dua parpol berbasis besar di Malang Raya, PKB dan PDI Perjuangan.

Pasalnya, lanjut Wahyudi, dalam praktiknya di lapangan, para pasangan calon akan sangat bergantung pada bantuan para kiai atau ulama kharismatik.

“Meski begitu untuk Khofifah juga, berdasarkan sebuah survei walaupun responden suka kinerjanya. Ada banyak pula responden yang ingin sosok gubernur lainnya (selain Khofifah). Tapi tetap ketiganya sama ceruk massanya dan bisa sama kuat,”  ungkap Wahyudi.

Menambahkan analisa kekuatan tiga srikandi bakal Cagub Jatim Tahun 2024, analis politik Universitas Brawijaya (UB) Malang dr Verdy Firmantoro mengatakan pertarungan tiga perempuan di Pilgub Jatim sangat menarik dan akan cukup ketat.

Ia menilai kans atau peluang menang memang masih dimiliki oleh petahana, yakni Khofifah. Selain karena petahana, Khofifah didukung oleh mesin parpol yang cukup signifikan alias memiliki dukungan super koalisi.

“Tetapi kompetitor yang saya pikir akan kompetitif dengan Bu Khofifah adalah Bu Risma. Karena keduanya memiliki popularitas yang sama besar di Jatim. Dan selain itu, Risma juga didukung PDI Perjuangan yang merupakan partai yang kini terlihat oposisi dengan pemerintahan sekarang,” ungkap Verdy kemarin.

Dukungan PDI Perjuangan di balik Risma bisa membawa dukungan pada pemilih di luar pemilih tradisional yang diunggulkan pada kubu Khofifah maupu Luluk. Basis pemilih yang menginginkan perubahan atau kecewa dengan pemerintahan sebelumnya bisa cenderung memilih alernatif lain, seperti Risma.

Maka dari itu Verdy memandang Risma dengan dukungan PDI Perjuangan merupakan antitesa dari pemerintahan sebelumnya.

“Tapi tetap Khofifah ini masih kuat, hanya saja ya itu kalau dia minim blunder dan bisa mengoptimalkan basis pemilih yang kecewa dengan pemerintahan sebelumnya masih bisa tetap kuat. Jika tidak bisa main di sisi ini, Risma menjadi kompetitor yang kuat,” tegas Verdy.

Sementara untuk sosok Luluk, ia mengatakan dari sisi elektabilitas dan popularitas masih kalah dengan dua bacagub lainnya. Akan tetapi dibelakang Luluk ada PKB, sebagai parpol pengusung. Yang memiliki basis kuat pemilih tradisional.

Untuk itulah pertarungan Pilgub Jatim 2024 ini menurut Verdy akan sangat menarik dan dinamis. Peta pendukung bisa saja berubah di tengah jalan. Dikarenakan basis pemilih di Jawa Timur juga banyak diisi swing voters. “Saya pikir Jatim tahun ini sangat menarik. Dan bisa jadi percontohan perkembangan politik di Indonesia. Bahwa perempuan di dunia politik mendapat tempat tertinggi, stigma dahulu bahwa perempuan tidak bisa menempati itu tertepis di Jatim. Mereka punya kans sama, tetapi ya itu petahana memang masih cukup kuat, tapi ini masih dinamis,” pungkas Verdy. (ica/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img