MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Batu Love Garden (Baloga) tengah fokus mengembangkan wisata edukasi pertanian. Tak tanggung-tanggung, dalam mengembangkan wisata edukasi pertanian destinasi wisata yang menjadi bagian dari Jatim Park Group ini akan menggandeng Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB).
Direktur Baloga, Isa Mei Wahyuni mengatakan bahwa tahun ini pihaknya menggandeng akademi atau perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang untuk memantapkan konsep wisata edukasi pertanian di Baloga. Hal itu agar wisatawan yang berkunjung ke Baloga tidak hanya liburan semata, tetapi juga terdapat aktivitas edukasi atau pendidikan di dalamnya.
“Seperti konsep awal, Baloga berkomitmen untuk menyuguhkan wisata edukasi pertanian bagi pengunjungnya. Untuk itu pada tahun ini kami menggandeng FP UB dalam memantapkan materi-materi wisata edukasi pertanian di Baloga sesuai kurikulum di sekolah hingga perguruan tinggi (PT),” ujar Isa kepada Malang Posco Media, Minggu (11/6) kemarin.
Ia menjelaskan, ke depan Baloga akan menyiapkan klinik atau laboratorium tanaman dan UB Corner. Kemudian dari FP UB bakal mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan penelitian di Baloga. “Jadi ke depan wisatawan tidak hanya mendapatkan edukasi tentang cara bercocok tanam dengan metode hidroponik atau pertanian modern. Tapi dengan adanya laboratorium, wisatawan juga akan diedukasi tentang masalah atau penyakit yang dihadapi tanaman, jenis hama penyakit hingga bagaimana cara menanggulangi,” bebernya.
Bahkan, lanjut Isa, dengan adanya klinik atau laboratorium dan UB Corner tersebut juga menjadi tempat pengembangan penelitian tentang pertanian. Terutama pertanian yang ada di Kota Batu. Tentunya di tempat tersebut sangat terbuka bagi wisatawan untuk belajar.
“Terpenting lagi, kami ingin dengan adanya klinik dan UB Corner tersebut mampu menarik atau mengajak anak muda untuk cinta terhadap pertanian. Selain itu secara umum dalam pelaksanaannya nanti Baloga bakal menyuguhkan wisata edukasi pertanian mulai dari hulu hingga hilir atau mulai dari proses tanam, penen, pengolahan produk turunan sampai pemasaran,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Dekan FP UB, Hagus Tarno menyampaikan bahwa rencana kerja sama dengan Baloga saat ini dalam proses pengerjaan draft poin-poin utama. Meski begitu sudah ada beberapa kegiatan telah dilaksanakan seperti pendampingan bagi SDM Baloga untuk peningkatan kapasitas teknis pengelolaan tanaman.
“Selain itu ada juga mahasiswa magang kerja berbasis kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan rencana pembuatan klinik tanaman. Serta nanti akan ada UB Corner untuk memfasilitasi konsultasi tanaman dan updating pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian,” pungkasnya. (eri/udi)