MOMENTUM wisuda menjadi bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa. Termasuk oleh para wisudawan terbaik dalam menceritakan kesan dan kisah inspiratifnya selama kuliah di Unisma. Lulusan Terbaik Pertama Wisuda Periode ke-77 diraih oleh Nilta Akmalia Maiidala Putri, S.Pd.
Dia menyampaikan perasaan bangganya menjadi lulusan Unisma. Bakatnya dalam mengembangkan kemampuan Bahasa Arab dapat dikembangkan di kampus ini. “Karena saya dulu pernah mondok dengan menggunakan bilingual bahasa sehingga saya tertarik untuk mempelajari bahasa arab dan juga sudah mempunyai passion di sana,” ucap lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam ini.
Menurutnya, Unisma adalah wadah untuk menimba ilmu, berkembang, menambah pengalaman sehingga menjadi generasi unggul dan berprestasi. “Semoga unisma semoga menjadi kampus yang bersaing global dan bisa mencetak generasi unggul yang menjunjung tinggi nilai ahli sunnah wal jamaah,” imbuhnya.
Selama menjadi mahasiswa, Putri pasangan dari Moh. Sholichin Ma’arif dan Laili Maftuhah memiliki cerita yang sangat berkesan. Terlebih karena mahasiswa Unisma berasal dari berbagai daerah. Bahkan dari berbagai negara. “Sehingga saya bisa mempelajari bahasa mereka begitupun sebaliknya,” kata dia.
Nilta bersyukur menjadi lulusan terbaik. Peraih IPK 4.00 ini berencana akan melanjutkan studi jenjang Magister. “Kunci keberhasilan studi saya, sebisa mungkin saya tidak pernah meninggalkan kelas, selalu mengerjakan tugas yang diberikan dosen tanpa lewat dead line. Selalu meminta doa kepada orang tua, rajin, dan tentunya jangan malas-malasan,” tuturnya.
Mahasiswi asal Banyuwangi ini lulus dengan skripsi berujudul Analisis Kontrastif Kalimat Perbandingan antara Bahasa Arab dan Bahasa Inggris beserta metode pengajaranya. Kalimat perbandingan dalam bahasa arab menggunakan wazan افعل sementara dalam bahasa Inggris menggunakan more dan most. (imm/udi)








