MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Varadisa Septi Putri Hidayat, 21, asal Dusun Kunci, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo ini ikut mengharumkan nama bangsa setelah meraih medali perak untuk cabang olahraga gulat kelas 76 kilogram putri, setelah mengalahkan atlet Singapura.
Dwi Inayati, ibu kandungnya merasa bangga dengan prestasi ini. Sekalipun hanya meraih perak, menurutnya hal itu sangat membanggakan. Terlebih Sea Games sendiri bukan ajang biasa. Selain merupakan event olahraga tingkat internasional, juga diikuti oleh banyak negara.
Dwi menceritakan Varadisa mulai menggeluti olahraga gulat sejak kelas 5 SD. Saat itu diajak oleh Mutiara Ayuningtyas, yang merupakan kakak sepupunya. “Yang ikut keponakan saya dulu yaitu Ayu. Kemudian Vara diajak. Saat itu tahun 2012,” kata wanita berjilbab ini. Dwi tidak pernah melarang anaknya menekuni olahraga dengan aktifitas fisik yang berat tersebut.
Sebaliknya dia dan Akhmad Hidayat, sang suami sangat mendukung. Dukungan dan support yang diberikan Dwi dan sang suami memberikan kepercayaan diri yang kuat bagi Varadisa. Terbukti dua bulan berlatih, Varadisa langsung menoreh prestasi. Dia mendapatkan medali perunggu di ajang Kejurda.
“Kami tidak pernah menargetkan apa-apa. Sebagai orang tua kami hanya mendukung saja. Apa yang dilakukan anak kami, saat itu kegiatan positif kami dukung,’’ tambah Dwi. Dari Kejurda inilah karir olahraga Varadisa terus beranjak naik. Bersama sang kakak sepupu Mutia Ayuningtyas dia kerap mengikuti kejuaraan.
Mulai dari tingkat daerah, regional, nasional sampai dengan internasional. Sudah puluhan turnamen atau kejuaraan yang diikuti oleh Varadisa. Hasilnya pun tidak mengecewakan. Dari puluhan event yang diikuti, Varadisa hanya satu kali pulang tidak membawa hasil, karena kalah di babak awal.
“PON XX lalu anak saya juga dapat emas, Pra Sea Games 2022 lalu juga dapat emas untuk kelas 76 kilogram,” tambahnya. Dwi pun tidak menampik selama menekuni olahraga gulat dan memenangkan banyak lomba, sang anak pun memiliki uang yang banyak. Uang itu diperoleh dari bonus saat dia juara.
Sebagai orang tua, Dwi dan Hidayat pun tidak mau sang anak boros. Dia mengarahkan anaknya untuk mewujudkan penghasilannya itu untuk hal yang bermanfaat. Seperti investasi tanah serta sapi untuk ternak. Saat ini menurut Dwi sang anak sudah memiliki beberapa kavling tanah siap bangun, dan beberapa ekos sapi.
Selain itu sang anak juga mampu membeli kendaraan sendiri, serta membantu ekonomi orang tua. “Dia juga menularkan kedisiplinannya dalam berlatih kepada adiknya yaitu Desta Kirana. Adiknya juga mendapatkan prestasi di cabang olahraga yang sama. Sudah dapat medali beberapa,” tutupnya. (ira/mar)