MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sabila Asma beruntung menjadi siswa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren. Sistem dan lingkungan pendidikan selama tiga tahun di sekolah ini mengantarkannya diterima di enam Perguruan Tinggi Top dunia.
Yakn Western Sydney University (WSU) – Bachelor of Applied Finance, The Chinese University of Hong Kong (CUHK) Shenzhen – School of Management and Economics, University of Nottingham Ningbo China (UNNC) – Bachelor of International Business Management, Harbin Institute of Technology – Bachelor of Economics, South China University of Technology (SCUT) – Bachelor of International Economics and Trade dan Monash University – Bachelor of Business
“Dari awal saya memang tertarik kuliah ke luar negeri. Berkat motivasi guru di sekolah. Lalu saya fokus. Bahkan saya tidak mengikuti UTBK untuk konsen ke luar negeri,” ucap Sabila, saat ditemui Malang Posco Media, Jumat (13/6).
Studi ke luar negeri bukan perkara mudah. Tidak hanya persiapan kompetensi untuk seleksi dan sebagainya. Tetapi yang juga penting adalah persiapan mental. Mental untuk mandiri, percaya diri, bertanggung jawa dan siap bergaul dengan masyarakat dunia di luar negeri.
“Saya sudah mendapatkan itu di SMA Islam Sabilillah. Karena di sekolah ini kami tinggal di ma’had. Jauh dari orang tua. Bergaul dengan teman yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Dari sini saya belajar mandiri dan bersosialisasi,” terangnya.
Sabila mengungkapkan, motivasinya ke luar negeri berkat dukungan guru dan keluarganya. Dia ingin kuliah di kampus terbaik. Dan mendapatkan wawasan lebih luas dari pergaulan yang lebih global.
Lulusan SMP Islam Sabilillah Malang ini punya pandangan tersendiri untuk maju. Dia mengatakan, kalau di luar negeri orang berhasil karena sistemnya. Sedangkan di Indonesia, orang berhasil karena personal pribadinya.
“Maka kalau kita memiliki kepribadian yang oke dan didukung dengan sistem yang juga oke maka saya yakin hasilnya akan lebih baik. Ini motivasi yang saya dapatkan dari guru di sekolah ini,” ucapnya.
Sabila menambahkan sistem Boarding School yang diterapkan SMA Islam Sabilillah Malang memacu siswa untuk maju. Sistem dan aturan yang diterapkan mendidik siswa untuk tangguh dan mandiri. Selain tentunya keterampilan bahasa asing yang diajarkan dengan itensif. Bahasa Inggris, Arab, Jerman, Mandarin dan sebagainya.
“Ini menjadi bekal kami untuk melangkah selanjutnya. Dimanapun kita berada harus menjadi pribadi yang tangguh dan mampu beradaptasi. Saya bersyukur menjadi siswa di SMA Islam Sabilillah,” ucap Sabila.
Hal senada disampaikan Arianna Zaira Darmanto. Siswa kelas 12 yang tahun ini juga diterima di dua perguruan tinggi luar negeri. Yakni Kingston University di London, Inggris dan GISMA University of Applied Sciences di Hannover, Jerman.
Dan istimewanya dia lolos program double degree di dua universitas ini. Tahapan pertama dia akan kuliah di Jerman. Lalu berikutnya ke Inggris. Dia akan mengambil jurusan Manajemen Bisnis.
Motivasinya ke luar negeri didapat saat dirinya di kelas 11. Waktu itu dia menjadi salah satu utusan SMA Islam Sabilillah Malang mengikuti program student exchange ke luar negeri. Selama enam bulan belajar di Inggris. “Kesempatan itu begitu berharga bagi saya. Dari program tersebut saya mendapatkan motivasi. Terima kasih SMA Islam Sabilillah atas kesempatan yang diberikan,” ucapnya.
Waka Bidang Kurikulum Anisa Rahmah S.Pd mengatakan, lulusan SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren tidak hanya diterima di kampus-kampus internasional bergengsi. Mereka juga mencatatkan capaian membanggakan dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia.
Anisa mengungkapkan, hingga pertengahan tahun ini, sebanyak 48 persen siswa telah berhasil diterima di PTN Top Indonesia melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) maupun SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Selain itu, sejumlah siswa juga menorehkan prestasi melalui jalur seleksi bergengsi lainnya, termasuk International Undergraduate Program (IUP) di universitas-universitas ternama. Beberapa di antaranya diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dua kampus unggulan yang membuka program internasional dengan seleksi ketat dan bertaraf global.
Tak hanya itu, dua siswa lainnya menunjukkan keunggulan melalui jalur sekolah kedinasan dan berhasil lolos di institusi pendidikan tinggi yang sangat kompetitif, yakni Politeknik Penerbangan Surabaya dan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. “Jumlah siswa kami yang diterima di PTN dan sekolah kedinasan tahun ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya,” terang Anisa. (imm/adv/lim)
