spot_img
Saturday, June 28, 2025
spot_img

Bangkitkan Memori Kota Malang, Jadi Referensi Masyarakat Umum

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Cerita PNS Nyambi Konten Kreator yang Lagi  Naik Daun

Belakangan ini, berseliweran konten daily vlog atau video kegiatan harian  dari seorang konten kreator asal Kota Malang yang mulai dikenal banyak orang. Ialah Rendra Anandhika, warga Karangploso yang biasa membagikan video kesibukan sehari-harinya sebagai seorang PNS. Ia mengemas konten videonya di akun Instagram @rendrabon dengan konsep kegiatan ‘slow living‘ atau hidup sederhana di Malang.

MALANG POSCO MEDIA- Konten-konten karya Rendra ini banyak menarik perhatian hingga ditonton ratusan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, juga banyak videonya yang ditonton hingga mencapai 1 juta hingga 2,5 juta penonton. Semua proses produksinya, ditangani sendirian oleh Rendra.

“Saya mulai ngonten serius  baru 2024 kemarin ini sebenarnya. Kan lagi marak POV (point of view), atau membayangkan apa yang dilakukan seseorang. Saya bikin POV tentang; ‘Bapak – Bapak Gendut’ yang mulai olahraga lagi karena sebelumnya dulu aktif sepeda, terus sudah lama tidak sepeda, akhirnya jadi gendut,” jelas Rendra kepada Malang Posco Media.

Konten milik Rendra sebenarnya tidak terlalu rumit pembuatannya. Rendra memang sengaja merekam dengan HP miliknya, tiap kali berkegiatan setiap harinya. Mulai dari bangun tidur, olahraga, sarapan, berangkat kerja dengan motor, istirahat kerja, sampai perjalanan pulang kerjanya ia rekam.

Di tiap videonya, ia tidak mengisi suara atau voice over. Hanya menyematkan sebuah lagu yang kalem untuk menambah kesan sederhana kontennya.

“Memang yang menjadi daya tarik kontennya dan banyak disampaikan oleh orang-orang itu, ternyata tinggal dan bekerja di Malang itu impian banyak orang. Dengan merekam tiap perjalanan yang saya lewati, saya makan di suatu tempat, saya bersepeda dimana, itu membangkitkan memori banyak orang tentang Malang. Baik mereka yang sedang merantau di luar Malang karena kerja, atau mereka yang pernah sekolah atau kuliah di Malang,” beber Rendra

Oleh karenanya, sejak awal konten POV Bapak-Bapak Gendut, pria kelahiran 29 Februari 1988 ini kemudian konsisten merekam dan mengabadikan tiap kegiatannya. Ia merasa, privilege atau keuntungan tinggal dan bekerja di Malang yang direkam menjadi konten ini ternyata bisa menghasilkan dampak positif bagi masyarakat luas.

Selain mengobati kerinduan tentang Malang, juga bisa memberi referensi kegiatan atau makanan yang perlu dicoba oleh masyarakat luas. Lebih lagi, Rendra ternyata punya kelebihan mengedit video menjadi estetik.

“Kebetulan kerjaan saya dulu ini banyak mendokumentasikan kegiatan pimpinan.  Merekam lalu mengedit videonya. Kebetulan saya di bagian kehumasan, jadi sejak dulu mengedit video sudah bisa cepat,” beber dia.

“Jadi kalau edit video ya gampang banget. Mungkin dengan sekitar 15 menit sampai 30 menit, sudah bisa jadi konten ‘a day in my life’. Ya karena memang sejak dulu sudah biasa,” sambung Rendra.

Kini, Rendra setidaknya bisa membuat satu konten tiap harinya. Kegiatan dalam kontennya pun berbeda-beda setiap harinya. Warung yang dikunjungi berganti ganti, jalanan yang dilalui berbeda dari sebelumnya, sampai kegiatan tambahan lainnya.

Lama kelamaan, pria kelahiran Blitar ini pun mengaku begitu mencintai Malang, dengan segala macam dinamikanya. Dari sebelumnya mengeluh kerja di Malang setelah pindah dari Sumenep pada 2018 lalu, kini ia merasa sangat bersyukur bisa menjadi masyarakat Malang.

“Awalnya saya ‘nggrundel’ pindah ke Malang berangkat kerja saja selalu macet. Apalagi rumah saya Karangploso, kerjanya di Sukun. Melewati banyak titik macet. Kalau dirasakan terus begitu ya tambah sumpek. Akhirnya saya mencoba menikmati, slow living, sampai akhirnya saya bersyukur tinggal disini. Jadi walaupun jalan macet, ya saya nikmati macetnya, saya rasakan nikmatnya dengan penuh bersyukur,” tutur dia.

Lebih-lebih, saat ini, tiap aktivitas yang ia rekam bisa menjadi konten dan ternyata bisa menghasilkan keuntungan ekonomi. Hanya satu tahun menjadi konten kreator, ia sudah banyak menerima kerjasama endorse maupun paid promote dari berbagai pihak.

Terutama beberapa bulan terakhir ini yang sudah penuh dengan permintaan kerjasama. Bahkan, beberapa Minggu ini Rendra mengaku sudah ada 15 konten yang menunggu untuk segera diedit.

“Bersyukur lagi, teman-teman di kantor ini juga support. Jadi kalau dapat endorse, saya ajak teman-teman. Kadang makan dimana, atau kadang saya bagikan kalau kerjasama dapat parfum dan sebagainya,” sebut alumnus Politeknik Negeri Malang ini.

Dengan menjadi seorang konten kreator sekaligus menjadi aparatur sipil negara, Rendra dituntut pintar membagi waktu. Sejak  membuka mata hingga menjelang tidur, ia korbankan waktunya untuk bekerja sebagai ASN sekaligus sebagai konten kreator.

“Bangun jam tiga pagi, saya sempatkan untuk menyiapkan dan mengedit video. Lalu olahraga sebentar, lalu bekerja, habis kerja istirahat sambil ngedit video. Menyelesaikan video sebelumnya. Maksimal jam 10 saya sudah harus tidur,” cerita Rendra.

Kedepan, Rendra berkeinginan untuk terus mengembangkan kontennya di banyak platform. Terutama TikTok yang menurutnya juga cukup potensial dan menghasilkan. Sementara dari segi kontennya sendiri, Rendra berkeinginan untuk tidak hanya mengenalkan banyak hal tentang Malang.

Namun utamanya juga membuat konten tentang gaya hidup sehat. Seperti semangat di awal konten yang ia buat dulu.

“Saya memang ingin menguruskan badan jadi ingin juga membagikan pola hidup sehat. Belum tahu bisa sukses terlaksana atau tidak, yang penting dicoba dan mungkin konten olahraganya diperbanyak. Supaya makin banyak orang yang sehat,” tandas pria yang gemar berenang ini. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img