.
Friday, December 13, 2024

Bangun Kemandirian Kota, Tangguh Berkelanjutan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ekonomi Kota Malang yang mencapai level tertinggi dalam 12 tahun terakhir di Tahun 2022 menjadi bukti ketangguhan, kemandirian dan program berkelanjutan di Kota Malang. Meskipun sempat terpuruk selama pandemi Covid-19. Karena itu menjadi keberkahan bagi Kota Malang yang kini memasuki ulang tahun ke-109 tahun yang mengambil tema Mandiri, Tangguh dan Berkelanjutan.

KOMPAK SALAM KREATIF: Wali Kota Malang Sutiaji dan Wawali Sofyan Edi Jarwoko kompak bersama seluruh kepala daerah dan lurah se Kota Malang dalam menyambut HUT ke-109 Kota Malang di Balai Kota Malang. (M. Farabi Wardana-MPM)


Perekonomian Kota Malang pada tahun 2022 tumbuh sangat mengesankan mencapai 6,32 persen. Angka ini bahkan melebihi pertumbuhan sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir. Menjadi sebuah hal yang membanggakan pula, kala realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut telah melampaui target pembangunan 2023 sebesar 5,80 persen dalam tempo setahun lebih cepat.


Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menjelaskan pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang tahun lalu sebesar 6,32 persen terakhir dicapai pada 2013 silam. Ia menjelaskan hal-hal yang dilakukan Pemkot Malang dilakukan untuk tangguh dan mandiri adalah dengan kolaborasi yang kuat lintas sektor dan instansi. Yakni implementasi kolaborasi hexahelix antara pemerintah daerah, akademisi, kalangan pengusaha, komunitas, perbankan dan media.


“Ketangguhan kita terbukti dari pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang baik. Bahkan saat pandemi Covid-19 kita termasuk salah satu yang stabil, bahkan angkanya naik dibandingkan dengan daerah lain,” jelas Sutiaji.


Penguatan sektor ekonomi kreatif (Ekraf) dan konsentrasi pada pengembangan UMKM menjadi srategi khusus. Berbagai program dilakukan untuk menstimulus dan mendongkarak pertumbuhan UMKM lokal Kota Malang.


Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran-anggaran di setiap perangkat daerah yang diperuntukan bagi UMKM. Yang baru dilakukan adalah belanja UMKM lokal, ini dimulai dari kalangan ASN Pemkot Malang melalui aplikasi Malpro yang dilaunching beberapa waktu lalu.


“Kita terus dorong UMKM ini bisa terlibat dan dia tumbuh. Seperti ASN belanja produk UMKM itu kan kita dorong. Dari ASN yang ribuan saja kami yakin bisa mendorong UMKM tumbuh pesat. Penggerak utama perekomian saat ini memang UMKM,” tegas orang nomor satu di Pemkot Malang ini.


Selain itu pembangunan Malang Creative Center (MCC) pun menjadi wujud komitmen Pemkot Malang mengedepankan ekonomi kreatif tumbuh di Kota Malang. Mulai ruang pamer, event, program inkubasi, pelatihan, bimbingan hingga promosi akan dpusatkan di MCC. Khusus diperuntukan bagi bidang-bidang kreatif Kota Malang. Dengan harapan muncul inovasi-inovasi baru yang mampu mendongkrak ekonomi Kota Malang lebih baik kedepan demi kemandirian fiskal berkelanjutan.


“Kita bertekad memantapkan moment kebangkitan pasca pandemi. Berbasis penguatan pilar fiskal daerah dengan keberpihakan pada produk UMKM. Daya saing ekonomi kreatif dan potensi-potensi lokal Kota Malang, ini wujud kemandirian kita,” tegas Sutiaji.


Selain perekonomian, sisi ketahanan pangan juga akan semakin ditingkatkan. Program-program melibatkan masyarakat untuk mandiri menghasilkan bahan pangannya juga sangat penting. Sutiaji mengatakan program Urban Farming terbukti membawa warga Kota Malang mandiri dan tangguh.


Dimulai dari awal pandemi Covid-19, hasil-hasil pertanian dari kebun warga sendiri menjadi kekuatan tersendiri.


“Kita sekarang sudah punya ratusan titik urban farming. Bahkan hasilnya juga sudah dinikmati warga sendiri dan terus berkembang. Ini salah satu wujud mandiri dan tangguh. Dan yang seperti ini akan terus dilanjutkan, bisa menjadi lahan penghasilan dan pekerjaan di kemudian hari,” tegas Sutiaji.


Ditambahkannya, rencana revitalisasi pasar juga menjadi kelanjutan pembangunan Kota Malang yang menjadi prioritas. Tahun ini, Pasar Besar Malang (PBM) sudah berhasil diselesaikan masalah hukumnya. Ke depan akan segera dibangun kembali untuk menjadi pasar yang representative.


“Itu juga menjadi implementasi berkelanjutan, lebih mengarag pada pembangunan infratsruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkas Sutiaji. (ica/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img