MALANG POSCO MEDIA, MALANG- SMK Putra Indonesia Malang (PIM) konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri dan Farmasi Industri menggelar seminar guru pembimbing untuk meningkatkan ketrampilan komunikasi terapeutik yang digelar di laboratorium Bahasa, bulan September 2023 ini.
Seminar yang diikuti 16 guru pembimbing tersebut, menghadirkan Rr. Nia Paramita Yusuf, M.Si, M.Psi, Psikolog, praktisi dan CEO CV. Nia Talent Psychologist Malang. Kepala SMK PIM, Atik Dina Fitria, S.Pd, M.Pd, Gr mengatakan, komunikasi adalah suatu hal yang penting.
“Mengapa kita perlu dibekali kempuan komunikasi? Saat ini banyak peserta didik butuh teman untuk sharing, ataupun teman ngobrol. Mereka ingin eksistensinya diakui. Selain itu kita bisa menjadi penghubung komunikasi dengan wali murid tentang kegiatan sekolah dan sebagainya,” terangnya.
Termasuk pula, guru pembimbing yang mendapat pembekalan komunikasi terapeutik akan dapat membantu memecahkan masalah peserta didik tentang kegiatan akademik. “Dan guru pembimbing juga menemukan masalah di luar, yang bahkan orang tua peserta didik tidak tahu permasalahannya,” ucapnya.
Sementara itu, dalam materinya, Rr. Nia Paramita Yusuf, M.Si, M.Psi, Psikolog memaparkan dalam berkomunikasi, seorang guru pembimbing harus dapat melihat gestur atau gerak tubuh peserta didik. “Untuk menganalisa apakah peserta didik bisa diajak berkomunikasi atau tidak,” ungkapnya.
“Kalau tidak bisa, jangan dipaksakan hari itu juga untuk berkomuniukasi. Cari momen yang tepat untuk mengajak komunikasi,” jelasnya. Selain itu, menurutnya, peserta didik butuh suasana yang tenang, tempat yang nyaman untuk melakukan komunikasi secara personal.
“Dengan Teknik komuniksai terapeutik ini, guru pembimbing dapat memberikan solusi dan saran untuk memecahkan suatu masalah baik akademik maupun di luar akademik,” tegas dia. Ketua pelaksana kegiatan, Debora Irawati, S. Psi, berharap dengan kegiatan seminar, guru pembimbing mampu membina hubungan interpersonal dengan peserta didik.
“Melalui komunikasi terapeutik, peserta didik belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima peserta didik apa adanya. serta memahami kondisi mereka, para guru akan dapat mendampingi peserta didik dalam menyelesaikan studi di SMK PIM,” pungkas guru BK SMK PIM. (mar)