Karena Membahayakan Pengendara
MALANG POSCO MEDIA – Warga terpaksa menutup dua ruas jalan di Kota Malang, Selasa (19/4) kemarin. Itu karena banjir akibat hujan deras menggenangi jalan membahayakan pengendara.
Penutupan ruas jalan terjadi sekitar pukul 13.40 WIB kemarin. Jalan Galunggung dan Jalan Bendungan Sutami yang langganan banjir bagai tak ada solusi itu dipasangi tali. Itu sebagai tanda penutupan jalan agar tak dilewati. Apalagi banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.
“Saya dari Mergan mau ke arah Dinoyo biasa lewat situ. Tapi harus muter ke arah Ijen soalnya diperempatan udah ditali (diberi penghalang tali). Tak bisa masuk, banjir katanya,” kata salah seorang pengendara yang melintas, Puput Indaryani.
Warga sekitar lokasi banjir, Muh Adi menjelaskan mulai banjir sekitar 45 menit setelah hujan deras mengguyur di kawasan itu sejak pukul 13.00 WIB. Ia mengatakan hujan yang lebat dan berlangsung lama menjadi penyebab utama.
Dua sampai tiga hari sebelumnya, kata Adi, hujan juga mengguyur kawasan tersebut akan tetapi tidak menyebabkan banjir parah seperti kemarin.

“Ya kemarin-kemarin kan hujan juga tapi tidak lama hujannya. Jadi lewat saja. Ini karena hujannya hampir dua jam ya sudah meluap kemana-mana,” jelas warga Kelurahan Sumbersari ini.
Menurut pantauan di lapangan, beberapa rumah di pinggir jalan juga kebanjiran. Meski begitu sekitar pukul 16.00 WIB air mulai surut dan kendaraan bisa melintas kawasan ini.
Tidak hanya di kawasan Galunggung sejumlah kawasan juga terhambat arus lalu lintasnya. Salah satunya di kawasan Jalan Letjen Sutoyo sampai Jalan Letjen S Parman. Di jam yang sama, kawasan ini juga tergenang luapan air sungai akibat hujan deras.
Selama kurang lebih 45 menit air menggenangi jalan. Akibatnya kendaraan tidak bisa lewat jalan tersebut. Meski begitu terlihat beberapa mobil yang lewat dengan kecepatan rendah.
Sementara itu Jalan Trunojoyo yang tak biasa banjir, juga banjir. Sehingga menyebabkan antrean kendaraan hingga depan Stasiun Kotabaru Malang.
Kawasan lain yang juga terpantau banjir di antaranya Jalan Mawar, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Kalpataru hingga kawasan Kedawaung. Lalu air meluap pula di kawasan perkampungan seperti Kampung Heritage Kayutangan dan juga di kawasan Jalan Ir Rais Gang 2.
Pasar Besar Malang (PBM) pun kebanjiran. Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hipama) Zainul Arifin mengatakan meski sempat tergenang, secara keseluruhan kondisi PBM masih aman terkendali.
Pantauan Malang Posco Media, beberapa koridor lapak mengalami genangan air. Meski tidak separah dahulu, air yang meluap masuk pasar cukup membuat pedagang dan pembeli tidak nyaman berbelanja.
Zainul mengatakan air menggenang tidak lama. Hanya sekitar 40 menit. Pedagang khususnya di lantai dasar, harus membersihkan lantai lapak dan mengeringkan lantai yang tergenang banjir.
Menanggapi kejadian banjir kemarin, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Drs Alie Mulyanto menjelaskan hujan memang lebat.
“Hujan disertai petir merata. Ini menyebabkan sejumlah kawasan langganan banjir kembali mengalami kejadian banjir. Kita tetap pantau. Dan kebanyakan sudah cepat surut,” jelas Alie.
Menurut mantan Kabag Humas Pemkot Malang ini, berdasarkan informasi dari BMKG, hujan di Kota Malang akan terus terjadi hingga awal Mei 2022. Karena itulah dia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat berada di jalan atau di luar rumah.
BPBD Kota Malang tambahnya, akan tetap berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait. Tujuannya melakukan pembersihan atau penanganan pascabanjir di beberapa titik yang mengalami banjir parah.(ica/van)