MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Usaha Pemerintah Kota Malang dalam pengentasan kawasan kumuh mendapat apresiasi Bank Dunia. Akhir pekan kemarin, Bank Dunia datang bersama Kementerian PUPR, Bappenas RI, di Balai RW 4 Kauman Kayutangan Heritage. Kayutangan menjadi salah satu kawasan yang telah dibangun dalam program penataan kawasan kumuh.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Ms. Satu Kristiina Jyrintyar Kahkonen dalam sambutannya mengapresiasi pendekatan Pemkot Malang dalam menjawab tantangan kumuh perkotaan yang semakin kompleks seiring tren urbanisasi.
“Terima kasih atas kesempatan melihat langsung kolaborasi yang sudah dilakukan di kota anda yang indah. Senang sekali melihat wajah-wajah gembira di kampung yang telah ditata ini dan kami siap menatap ke depan, mengolaborasikan langkah-langkah penanganan kumuh selanjutnya,” ungkap Kristiina.
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) menurutnya, telah berkembang pesat sejak awal pencanangannya dan menghasilkan berbagai pembelajaran penting. Kisah-kisah perjuangan dari kampung seperti Kayutangan dapat menjadi inspirasi pengentasan kumuh di wilayah lain nusantara bahkan belahan dunia lainnya.
Selain mengunjungi kawasan Kayutangan, Kelurahan Kauman, tim juga meninjau lokasi penanganan kawasan kumuh di Kelurahan Polehan dan Kelurahan Sukoharjo. Pengentasan kawasan kumuh menjadi salah satu agenda strategis perkotaan. Melalui pendekatan kolaboratif berbasis kawasan, Kota Malang hingga tahun 2021 telah berhasil menangani 88 persen dari total 608,5 hektar area kumuh yang ditetapkan pada 2015. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji optimis bahwa pendekatan kolaboratif penanganan kawasan menjadi strategi yang tepat.
“Kami sampaikan terima kasih atas peran serta semua pihak. Kayutangan sekarang menjadi model pembelajaran yang menarik atensi banyak pihak.Penanganan kumuh bisa sinergi dengan peningkatan nilai kawasan, pemberdayaan dan partisipasi,” terang Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, penataan Kayutangan mencakup aspek fisik dan nonfisik. Wujud fisik koridor dan kampung yang digarap sejak 2019 bersama pemerintah pusat mulai dapat dirasakan manfaatnya oleh warga. Diantaranya penataan jalan lingkungan, ruang terbuka, hidran, lampu jalan, penanda arah, toilet umum, dan berbagai street furniture pendukung kawasan heritage Kayutangan semakin layak huni dan bernilai.
“Apa yang kami pelajari dari proses di Kayutangan akan menjadi pembelajaran di 14 kawasan kumuh tersisa yang telah terpetakan di 31 kelurahan berdasarkan surat keputusan kumuh terbaru tahun 2021,” pungkasnya. (ian/aim)