MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Munculnya peredaran uang palsu (upal) di Kota Malang, mendapatkan perhatian dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang. Menurut Kepala KPwBI Malang, Febrina, peredaran upal ini bisa dilawan bersama. Agar dapat membedakan uang asli dan palsu, ia memberikan beberapa tips.
“Yang pertama teliti dengan warna uang. Sebab uang palsu kebanyakan memiliki warna lebih pudar. Sementara, uang asli memiliki warna lebih tajam karena dicetak dengan alat dan tinta khusus,” ujarnya. Yang kedua, selalu meraba uang yang diterima. Uang asli akan terasa kasar saat diraba.
“Terutama pada bagian gambar utama, gambar lambang negara dan angka nominal,” lanjut dia. Tips yang ketiga, yakni diterawang. “Untuk melihat apakah ada gambar asli pahlawan, yang tersemat dalam lembaran uang tersebut. Apabila pencahayaan minim seperti malam hari, bisa meraba permukaan uang,” lanjutnya.
Ditegaskan dia, yang paling mudah mengidentifikasi uang yang diterima adalah melihat bagian benang pengamannya. Seperti diberitakan, peredaran upal sudah memakan korban. Penjual bensin eceran bernama Ilham Fariansyah, 30, menerima upal dari sejoli saat keduanya membeli bensin di Jalan MGR Sugiyo Pranoto Kota Malang, Sabtu (24/2) malam.
Pasangan ini, datang berboncengan, dengan mengendarai motor Honda Beat. Setelah membeli bensin, mereka membayar dengan upal menyerupai pecahan Rp 100 ribu emisi tahun 2022. Karena kurang waspada, keponakan korban yang melayani pelaku saat itu, langsung memberikan kembalian sebesar Rp 76 ribu. (rex/mar)