MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kinerja ekonomi Jawa Timur diperkirakan melambat kembali pada triwulan akhir tahun ini. Sebab hingga kini, beberapa indikator yang mencerminkan perkembangan ekonomi di Jawa Timur pada triwulan ini juga mengalami perlambatan.
Perlambatan indikator ekonomi di awal triwulan empat 2022 tercermin dari perlambatan mobilitas masyarakat, keyakinan konsumen, ekspektasi konsumen, seiring risiko kenaikan kasus Covid-19, ekskalasi ketidakpastian global dan kenaikan inflasi hingga isu resesi.
Hal itu disampaikan oleh Analis Senior KPw Bank Indonesia Jatim Siti Rochmawati saat bertemu dengan awak media dalam kesempatan Bincang Bareng Media (BBM) di Ballroom Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi Sabtu (10/12).
“Ekskalasi ketidakpastian global dan kenaikan inflasi berimplikasi pada penurunan daya beli masyarakat dan perilaku pengusaha serta investor untuk ‘wait and see’. Perlambatan lebih dalam tertahan oleh berlanjutnya vaksinasi Covid-19, periode natal dan tahun baru, masa libur akhir tahun, serta gencarnya event beberapa lembaga di akhir tahun,” jelas Wati sapaannya.
Meski demikian, Wati yakin perekonomian Jawa Timur pada triwulan empat itu tumbuh positif. Hal ini juga seiring dengan tumbuh positifnya perekenomian saat triwulan tiga kemarin.
“Kinerja ekonomi Jawa Timur pada triwulan tiga 2022 tumbuh sebesar 5,58 persen (YoY/year on year) lebih rendah daripada triwulan dua 2022 sebesar 5,76 persen year on year. Diperkirakan triwulan empat melambat dibandingkan triwulan tiga namun tetap tumbuh positif,” tegasnya.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga tingkat inflasi dalam negeri. Inflasi Jawa Timur pada November 2022 tercatat sebesar 6,62 persen year on year dan lebih rendah dibandingkan Oktober 2022 yang sebesar 6,65 persen. Penurunan inflasi ini terutama didorong oleh penurunan tekanan komponen inti.
“Penurunan pada inflasi inti disebabkan oleh menurunnya tarif sekolah menengah atas (SMA) dan biaya transfer uang pada November 2022 sering memasuki periode akhir tahun dan semakin banyak masyarakat yang menggunakan Qris atau dompet digital dalam melakukan transaksi,” tutupnya. (ian/udi)
Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami
