MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebagai upaya UMKM naik kelas, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang melakukan pendampingan kepada UMKM melalui inkubasi bisnis. Program itu sudah berjalan selama tiga tahun. Pada tahun ini diikuti sebanyak 102 peserta dengan pendamping 17 orang petugas.
Pendampingan yang dilakukan meliputi digital marketing, pengelolaan keuangan usaha, pembuatan packaging, strategi branding, legalitas dan pemasaran. Seperti pada lima pelaku UMKM, Pie Sam, Seribupulaufood, DapoeRA, Akarzing dan Revani Kue.
“Program pendampingan ini sangat membantu kami untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kami. Karena banyak pelatihan yang diberikan kepada kami, seperti ilmu digital marketing hingga ilmu keuangan. Saya juga mendapatkan bantuan alat berupa mixer pada Agustus lalu, untuk menunjang bisnis saya,” kata owner Pie Sam, Reni Karina yang mengikuti pendampingan Diskopindag Kota Malang.
Menurutnya, ilmu dari pendampingan yang dilakukan Diskopindag sangat bermanfaat baginya untuk mengembangkan usahanya, mulai dari pemasaran, produksi hingga digital marketing.
Salah satu pendamping UMKM Adi Saraceno menjelaskan, dalam sepekan dirinya memberikan pelatihan untuk UMKM yang didampinginya. Ada lima pelaku UMKM yang mendapatkan pendampingan darinya. Hasilnya, di bulan 10 sudah mulai terasa dampaknya bagi para pelaku UMKM tersebut.
“Pada awal-awal mereka masih training. Harapan saya, dari pendampingan dan pelatihan ini terutama dalam hal digital, mereka dapat meningkatkan penjualan, juga omzetnya semakin baik,” terangnya.
Analisis Kebijakan Muda Bidang Usaha Mikro Diskopindag Kota Malang Ir. Asih Siswanti menambahkan, rencananya di tahun 2024 masih akan diadakan kegiatan pendampingan UMKM atau inkubasi bisnis ini. “Harapannya bagi UMKM yang sudah mendapatkan fasilitasi pendampingan bisa mandiri dan meningkat dari segi kualitas produk, penjualan dan pemasarannya,” tandasnya. (dan/adv/aim)