Malang Posco Media – Kabupaten Malang lebih khusus sisi selatan memang menjadi salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Tidak heran jika setiap harinya nelayan mampu memperoleh ikan dalam jumlah besar antara 1-3 ton, khususnya jenis tuna. Besarnya tangkapan tersebut tentu diimbangi dengan resiko yang didapat oleh para nelayan, salah satunya adalah serangan lumba-lumba.
“Di tengah laut lepas jala yang kami sebar sering dikoyak oleh lumba-lumba hingga rusak bahkan menabrak kapal juga,” ungkap ketua nelayan, Rofiq.
Rofiq yang juga pemilik kapal sekoci menjelaskan, jika selama ini belum ada solusi terkait kondisi tersebut. Para nelayan hanya bisa pasrah saja terlebih jika tangkapan ikan yang telah dikumpulkan harus terlepas kembali ke lautan. Fenomena tersebut memang sering dialami, dan lumba-lumba menurut mereka juga tidak bermaksud menyerang, hanya saja ingin mendapatkan makanan dari ikan-ikan kecil yang telah ditangkap.
Merespon masalah tersebut, melalui program pengabdian masyarakat, kelompok asal Universitas Negeri Malang memberikan inovasi solutif berupa alat pengusir lumba-lumba berbasis gelombang ultrasonik. Ketua Pengabdian Masyarakat, Nur Indah Agustina, menyampaikan jika ide ini berawal dari keluahan kelompok nelayan saat dirinya melakukan observasi. “Selain menjalankan tri darma perguruan tinggi, saya turut peduli dengan keresahan nelayan dan kami tampung permasalahan tersebut dan kami ciptakan alat dari hasil kajian teori dan berbagai literasi,” ungkap mahasiswa S2 Pendidikan Kimia tersebut.
Alat ini berbentuk box ukuran 10 cm3 dengan transducer yang terpisah. Tranducer merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk mengeluarkan gelombang ultrasonik yang dapat mengusir lumba-lumba dengan radius 500m dari kapal nelayan. “Alatnya didesain sangat sederhana, nelayan hanya perlu memasangkan kabel positif dan negatif ke batrai yang sudah ada di kapal dan memasang tranducer ke jaring ikan dengan panjang kabel menyesuaikan,” lanjut mahasiswi asal Banyuwangi ini.
Melalui hibah alat tersebut, diharapkan nelayan dapat mengoptimalkan hasil tangkapan ikannya serta terhindar dari serangan lumba-lumba. Sehingga, jaring nelayanpun tidak akan rusak lagi dan lumba-lumba tidak terusik lagi. (*/nda)