MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Sosok Abidatul Jannah, perempuan muda asal Karangrejo Kromengan dan dua orang nelayan Bahtiar dan Asran mendapat penghargaan dari Kapolres Malang, Senin (27/6). Ketiganya dianggap telah melakukan aksi heroik dari menggagalkan tindak kejahatan hingga melakukan penyelamatan.
Penghargaan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah membantu tugas-tugas pihak kepolisian. Diketahui, Abidatul Janah menjadi korban perampasan yang terjadi di Jalan Raya Bureng, Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, pada Sabtu (2/4) lalu.
“Mbak Abidatul Janah ini mendapatkan piagam penghargaan dan apresiasi dari Bapak Kapolres Malang atas keberaniannya untuk mengejar pelaku kejahatan,” ucap Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.
Saat itu, korban (Abidatul Janah) hendak pulang dari tempat kerjanya di wilayah Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Menuju rumahnya di wilayah Kecamatan Kromengan. Saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), korban dipepet oleh pelaku dari sisi kiri dan langsung mengambil HP milik korban yang berada di dasbor.
Saat itu pelaku pun melarikan diri ke area persawahan. Namun korban tak mau melepaskan barang berharganya begitu saja. Korban berusaha mengejar pelaku hingga motor korban terperosok di area persawahan, dan pada akhirnya korban mengetahui jika pelaku masuk ke dalam sebuah jurang dekat sungai. Warga dan petugas akhirnya datang memberikan bantuan. Berkat aksi korban, pelaku berhasil diamankan.
Penghargaan itu berdasarkan keputusan Kapolres Malang Nomor : KEP/45/VI/HUM.11./2022 tanggal 24 Juni 2022, tentang pemberian tanda penghargaan Kepala Kepolisian Resor Malang. Taufik menambahkan, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan oleh petugas dalam mengungkap suatu tindak kejahatan.
“Karena tanpa bantuan dan informasi dari masyarakat, petugas akan cukup kesulitan menemukan pelaku kejahatan,” katanya.
Selain Abidatul Jannah, Kapolres Malang juga memberikan penghargaan kepada dua orang nelayan. Yakni Bachtiar dan Asran, nelayan Sendang Biru di Desa Tambakrejo Sumbermanjing Wetan. Mereka menyelamatkan tiga rekan nelayan yang sempat terombang-ambing di Samudera Hindia selama delapan jam.
Diketahui bahwa ke tiga nelayan yang berhasil diselamatkan yaitu seorang nahkoda, Jauhari dan dua anak buah kapal, Adi Nur Maulana serta Zaini. Semuanya berasal dari Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Saat itu para korban dengan menggunakan kapal KMN Evaldi 01 berangkat melaut menuju rumpon yang berjarak 103 mil, dari Dusun Sendang Biru, pada Rabu (4/5). Selanjutnya tiba di rumpon, Jumat (6/5). Sekitar pukul 01.30 dinihari terjadi kecelakaan.
Kapal korban ditabrak oleh kapal sekoci tidak dikenal di sisi haluan kiri depan. 30 menit kemudian kapal mereka tenggelam. Setelah itu para korban berupaya menyelamatkan diri dengan menaiki box ikan kurang lebih selama 8 hari. Jauhari lah yang pertama ditemukan, tepatnya pada Jumat (13/5), oleh KMN Mega Buana dan langsung dievakuasi ke Sendang Biru.
Sedangkan Adi Nur Maulana dan Zaini ditemukan pada Sabtu (14/5), setelah warga dan petugas Sat Polair Polres Malang dan Pos AL Sendang Biru mendapat kabar dari Jauhari. Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Bahtiar dan Asran. Atas bantuan keduanya dalam menangani korban laka laut.
“Kita tahu bahwa pantai kita termasuk dalam gugus pantai selatan, yang memiliki arus luar biasa. Sudah beberapa kali kita menemukan kasus laka laut dan juga korban tenggelam yang menyebabkan korban jiwa,” ungkap Kapolres. (tyo/ggs)