.
Friday, November 22, 2024

Bantuan Belum Cair, Pedagang Ancam Datangi Disperindag

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pedagang Pasar Bululawang yang menjadi korban kebakaran pada pertengahan Januari lalu agaknya harus bersabar. Pasalnya, bantuan perbaikan bedak pasar yang semula direncanakan akhir Februari dijanjikan cair Bulan Maret ini. Sementara para pedagang terdampak berharap bisa segera dicairkan untuk mengganti biaya swadaya pembangunan yang saat ini dilakukan.

Para pedagang korban kebakaran berharap bantuan dapat dicairkan segera lantaran sudah melewati waktu yang dijanjikan. Yakni akhir Februari lalu. Jika tidak mereka akan mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dalam waktu dekat.

Koordinator dan Juru Bicara Pedagang Korban Kebakaran Pasar Bululawang, Sugiono menuturkan, informasi terakhir yang ia terima, bantuan akan dicairkan tanggal 20 Maret ini. “Sampai saat ini masih belum menerima bantuan CSR yang dijanjikan. Terakhir info dari kepala pasar bakal dicairkan tanggal 20 Maret nanti,” ujar Sugiono saat dikonfirmasi, Selasa (15/3).

Ia menjelaskan, rencana bantuan CSR itu disampaikan Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi saat peletakan batu pertama pada pertengahan Februari lalu. Bupati menyampaikan sudah mengantongi dana CSR dari Bank Jatim untuk perbaikan sebesar Rp 500 juta. Sugiono dan kawan-kawan dijanjikan bantuan akan diserahkan secara bertahap. Dimulai dengan bantuan awal Rp 5 juta untuk masing-masing pedagang.

Namun, skema gotong-royong yang diterapkan Pemkab Malang, mengharuskan pedagang juga ikut membantu patungan, serta memulai pembangunan perbaikan terlebih dahulu. Namun hingga hampir sebulan dijanjikan, bantuan tak kunjung diterima.

“Dulu disampaikan dapat lima juta untuk awal. Kami sudah membangun dulu untuk bisa dilihat progresnya,” ungkap Sugiono. Kelanjutannya, bantuan akan disesuaikan. Tergantung dari tingkat kerusakan yang sudah dilakukan.

Sugiono menyampaikan, para pedagang mulai resah. Tak semua pedagang mampu membangun sendiri sementara masih harus menyiapkan modal untuk berdagang. Tak sedikit diantaranya yang mengambil pinjaman untuk memenuhi syarat membangun swadaya lebih dulu. Dengan harapan ketika bantuan sudah turun dapat diganti.

“Pedagang pakai uang sendiri sampai pinjaman dibuat bangun. Dengan harapan diganti bantuan dari pemkab dibuat modal juga,” tutur Sugiono. Pinjaman tersebut juga didapat dari berbagai sumber termasuk sejumlah bank dan koperasi.

“Kalau sampai tamggal 25 belum cair akan kami datamgi ramai-ramai bersama seluruh korban.  Semoga pemkab segera tanggap, puasa kurang dua mingguan dan teman-teman resah,” ungkapnya.

Salah satu pedagang yang terdampak, Dita, menyampaikan bahwa progres pembangunan perbaikan bedak pasar oleh pedagang sudah hampir selesai. Menurutnya, rata-rata mencapai 85 persen.

“Cuma beberapa bedak yang belum selesai. Beberapa toko saja yang memang belum dibangun sama sekali,” katanya. Ia membenarkan ada rencana mendatagi Disperindag jika tidak segera dicairkan. “Kami butuh itu, dananya lumayan buat modal. Meskipun tidak seberapa,” imbuh Dita.

Sementara, Bupati Malang, M. Sanusi mengatakan bantuan tersebut masih diproses forum CSR. Sedangkan pembangunan pasar memang sudah dilakukan melalui swadaya para pedagang. Hal ini karena kesepakatan dalam skema gotong-royong pedagang akan mendapatkan bantuan jika sudah mulai membangun lebih dulu.

“Bantuan CSR sifatnya patungan, pedagang membangun dulu nanti kami bantu. Dananya sudah ada dari Bank Jatim Rp 500 juta,” kata Sanusi. Ia mengatakan saat ini masih dalam proses koordinasi untuk pencairan.

Ia membenarkan bahwa perbaikan beberapa bedak mayoritas memang hampir selesai. Ia berjanji bantuan akan segera terealisasi.  “Kepala Bank Jatim sudah dijanjikan tanggal 17 Maret ini dicairkan. Supaya pedagang bisa segera bekerja kembali,” tambahnya. (tyo/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img