spot_img
Tuesday, August 12, 2025
spot_img

Banyak Biaya Pendidikan Bikin Tren Menabung Menurun

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Aktivitas menabung warga Malang Raya sedang merendah. Kondisi ini berdasarkan  Data survei Indeks Menabung Konsumen (IMK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (baca grafis)

Berdasarkan survei itu, tercatat  IMK  di Juli 2025 berada di level 82,2.

Angka ini dicatat melemah sebesar 1,6 poin dari bulan sebelumnya. Ini juga beriringan dengan melemahnya komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 4,7 poin pada periode yang sama ke level 90,5. Sementara itu, komponen Indeks Intensitas Menabung (IIM) tercatat naik sebesar 1,4 poin ke level 73,8.

Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, melalui keterangan tertulisnya menjelaskan  porsi responden yang menyatakan tidak pernah menabung menurun dari 26,7 persen pada Juni 2025 menjadi 24,9 persen di bulan Juli 2025.

“Perkembangan ini mencerminkan intensitas dan niat menabung konsumen yang melandai seiring dengan meningkatnya pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan pada awal tahun ajaran baru, di tengah pemberian stimulus ekonomi dalam jangka pendek,” ujar Seto,  dalam keterangan pers resmi LPS, Senin (11/8) kemarin.

Diketahui  kelompok warga yang berkegiatan menabung tediri dari kelompok rumah tangga berpendapatan hingga Rp 1,5 juta/bulan dan rumah tangga berpendapatan di atas Rp 1,5 juta—Rp 3 juta/bulan. Dan juga ada rumah tangga berpendapatan di atas Rp7 juta/bulan.

Seto menjelaskan pergerakan IMK  pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) tersebut tercatat bervariasi. Meski begitu ada peningkatan dan ada yang melemah.

Peningkatan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 9,1 poin MoM) dan RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta—Rp3 juta/bulan (naik 3,1 poin).

Lebih jauh, IMK kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta/bulan masih konsisten berada di atas level 100 meski terkontraksi 8,8 poin. Kelompok RT yang melemah kegiatan menabungnya di Juli lalu ada pada kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp 3 juta–Rp 7 juta. Yakni tercatat melemah hingga 3,2 poin dari bulan lalu.

Dijelaskannya lagi indeks menabung juga memengaruhi indeks konsumsi warga. Selain karena antara lain kenaikan harga sembako dan serapan lapangan kerja yang melandai.

“Juga dikarenakan kenaikan biaya pendidikan terkait dengan pengeluaran rumah tangga, yang lebih tinggi pada masa dimulainya tahun ajaran baru,” kata  Seto.

Kondisi melemahnya kegiatan menabung juga dirasakan warga Kota Malang. Salah seorang warga Kelurahan Lowokwaru, Lailil Ida, biasanya menabung akan tetapi pada Juli lalu tidak maksimal melakukannya.

“Karena anak-anak masuk sekolah ya. Jadi pengeluaran lebih banyak dari biasa buat beli perlengkapan tahun ajaran baru. Dan ada biaya masuk sekolah lagi, jadi susah nabung bulan lalu,” papar perempuan anak dua itu.

Dia mengatakan meskipun pendapatan rumah tangganya diatas Rp 7 juta per bulan, menabung menurutnya menjadi hal yang penting dilakukan. Kebiasaan menabung sudah diterapkannya sejak sebelum berumah tangga. Hal ini tambah Lailil dapat memberikan keteraturan dalam mengatur keuangan rumah tangga. Terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img