spot_img
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

Bappenas Puji Budaya Kolaborasi MCC

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCP MEDIA, MALANG- Malang Creative Center (MCC) tidak hanya sebuah fisik bangunan akan tetapi menjadi simbol budaya kolaborasi seluruh unsur pemerintahan, institusi, komunitas dan masyarakat Kota Malang. Konsep inilah yang diapresiasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat mengunjungi MCC, Kamis (27/10) kemarin.

-Advertisement-
Malang Posco Media
KOMPAK: Direktur Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Penyusunan Perencanaan Pembangunan Bappenas RI Agustin Arry Yanna, Wali Kota Malang Sutiaji dan tim Bappeda Kota Malang kompak saling mendukung

Direktur Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Penyusunan Perencanaan Pembangunan Bappenas RI Agustin Arry Yanna SS MA mengaku cukup terkejut melihat perkembangan pembagunan MCC. Ia sempat mengunjungi MCC saat masih dalam proses pembangunan awal tahun ini.

“Hebat sekali. Ini luar biasa perubahannya. Sudah mulai ditata. Yang sangat bagus adalah disini komunitas-komunitasnya yang aktif. Ini sangat bagus sebagai contoh daerah lain,” jelas Agustin bersama rombongan Bappenas RI dan Bappeda dari beberapa daerah.

Agustin menyampaikan wujud fisik MCC yang megah diharapkan bisa memberikan kontribusi besar sesuai tujuannya. Ia mengapresiasi penataan dan pengelolaan MCC yang melibatkan berbagai stakeholder pembangunan daerah di Kota Malang lainnya, tidak hanya Pemdanya saja.

Sistem kolaborasi hexahelix yang dilakukan Pemkot Malang diakui menjadi cara efektif percepatan pembangunan daerah.

“Ini yang kami anggap sangat positif dan bagus. Seluruh komponen masyarakatnya terlibat. Mudah-mudahan kolaborasi antar stakeholder di MCC ini bisa memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Dan bisa jadi contoh seluruh daerah nantinya,” ungkapnya. Wali Kota Malang Drs H Sutiaji yang sempat memaparkan rencana kerja dan pengelolaan MCC ke depan, mengakui banyak jajaran instansi samping lainnya berkolaborasi, kalangan perbankan, perguruan tinggi hingga kalangan pengusaha.

Kehadiran Bappenas ke MCC juga menjadi pembuktian bahwa Kota Malang mampu melakukan rencana pembangunan yang inovatif.

“Ini pun korelatif dengan rencana pembangunan nasional berkaitan dengan ekonomi kreatif. Nanti tinggal kita tingkatkan lagi pengelolaannya, sehingga bisa memberi kontribusi peningkatan di bidang ekonomi kreatif dan digital,” tegas Sutiaji.

Ia menambahkan, Pemkot Malang menargetkan adanya penambahan jumlah pelaku ekonomi kreatif sebesar 16,61 persen dengan adanya MCC. Kemudian dari situ, ditargetkan pula tingkat pertumbuhan ekonomi kretaif bisa tumbuh 6,3 persen.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu SH M.Hum menambahkan akan ada tindaklanjut terhadap masukan dan kunjungan Bappenas. Salah satunya mengikuti Road Map Pembangunan Daerah Kota Malang 2022.

“Kita sudah menyusun roadmap pembangunan 2023 hingga 2028 yang akan dituangkan dalam peraturan wali kota,” tegasnya.

Harapannya, lanjut Dwi, karena sebelumnya Bappenas sudah mengapresiasi Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) Kota Malang menjadi nomor tiga tingkat nasional, pihaknya tidak akan mengecewakan pemerintah pusat. Progress pembangunan yang sudah direncanakan saat penilaian akan diaktivasi lebih maksimal dan diselesaikan dengan tepat waktu.

“Harapannya ketika nanti Bappenas datang lagi, menilai lagi, rencana pembangunan yang sebelumnya sudah dinilai baik akan diaktivasi maksimal. Pembangunan yang belum selesai akan diselesaikan,” pungkas Dwi. (ica/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img