MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nahas dialami salah seorang kurir ekspedisi, saat mengantar paket COD. Ia adalah Andika, 22, warga Jalan Muharto Kota Malang. Dia dianiaya saat mengantar paket ke Jalan Arif Margono Kota Malang, Minggu (26/3). Andika mengungkapkan, bahwa saat itu dirinya mengantar paket pagi hari.
Namun, penerima paket tersebut tidak dapat ditemui di rumahnya. Dia lalu meninggalkan paket tersebut di rumah penerima yang saat itu dalam kondisi kosong. Ia mengantakan bahwa paket itu diketahuinya berisi alas kaki. “Sampai siang hari, tidak mendapatkan konfirmasi rencana pembayaran,” terangnya.
Pemuda ini lalu berinisiatif untuk mendatangi lagi rumah penerima paket itu, untuk meminta uang pembayaran atas barang yang diterima. “Saya kembali lagi ke rumah itu untuk menagih pembayaran paket. Di sana bertemu pemesannya. Dia bersikukuh tidak mau membayar barang tersebut, karena merasa tidak cocok,” jelasnya kemarin.
Ia mengatakan, bahwa sebagai kurir tidak memiliki keharusan terkait kualitas produk. Dan saat itu penerima paket tetap tidak mau membayar, dan memanggil suaminya karena masih adu argumen dengan Andika. “Tak lama kemudian, suaminya datang dan memukul saya. Saya juga ditendang di bagian kaki,” ucap dia.
“Saat itu, saya sempat berteriak meminta tolong. Namun, terangga sekitar seolah tidak berani menolong,” lanjutnua. Paket yang ia kirimkan pun sebenarnya juga tidak sampai berharga Rp 200 ribu. Karena tidak dibayar dan mendapat perlakuan tidak menyenangkan, Andika pulang dengan kondisi kaki memar.
Ia pun memutuskan untuk melalukan visum ke rumah sakit. Setelah hasil visum miliknya keluar, ia langsung membuat laporan ke polisi. Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga mengaku, pihaknya sudah menangani kasus tersebut. “Kami sudah meminta yang bersangkutan datang untuk dimintai keterangan,” katanya. (rex/mar)
