MALANG POSCO MEDIA– Wakil Menteri (Wamen) Pemberdaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Abd Saleh, Jumat (17/1) kemarin. Dan ternyata program ini tak langsung dinikmati semua siswa di sekolah secara serentak. Petunjuk teknis (juknis) pun masih dibahas.
Wamen Veronica memulai kunjungan kerjanya dengan mendatangi dapur umum milik Lanud Abd Saleh yang ada di Dusun Damean Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Tidak hanya melihat pegawai dapur umum menyiapkan makanan. Orang nomor dua di Kementerian PPPA ini juga melihat secara langsung dan detail beragam fasilitas yang ada dalam dapur umum tersebut.
Selesai dari dapur umum, Veronica Tan melanjutkan dengan meninjau kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelompok Bermain Angkasa Rajawali yang ada di Desa Tamanharjo, Singosari. Dia melihat langsung siswa kelompok bermain ini makan. Ia juga sempat ngobrol dengan siswa kelompok bermain.
Veronica Tan mengatakan SPPG Lanud Abd Saleh sudah memberikan pelayanan MBG dengan baik. “Untuk dapur umum kami melihat sudah rapi banget. Tadi saat masuk sedang ada petugas menyiapkan makanan,’’ katanya.
Veronica mengatakan SPPG Lanud Abd Saleh mulai memasak pukul 01.00 dinihari. Ini dilakukan karena SPPG Lanud Abd Saleh melayani 27 sekolah, dengan jumlah siswa lebih dari 3000 siswa.
“Mereka (SPPG) melibatkan ibu-ibu sekitar 50 orang untuk program MBG ini,’’ ungkapnya. Dia juga sempat ngobrol dengan petugas di Dapur Umum. Bahwa mereka memiliki tugas masing-masing terkait program MBG.
“Ada rasa kebersamaan gotong royong untuk bisa bersama-sama memulai program Pak Presdien menuju anak bergizi, berkarakter, menuju generasi emas ini sudah inisiatifnya kerjasama yang baik,’’ katanya.
Sementara saat meninjau kegiatan MBG di Kelombok Bermain Angkasa Rajawali, Veronika mengaku memaklumi. Dia mengatakan bahwa karakter siswa kelompok bermain berbeda siswa TK ataupun sekolah dasar. Itu karena para siswa ini baru makan setelah mereka dirayu lebih dulu, atau minum susu lebih dulu.
“Tadi saya sempat bertanya kepada siswa. Mereka mengaku senang dengan menu yang MBG,’’ tambahnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno mengatakan program MBG akan merata di tahun 2029 mendatang. Dia menjelaskan banyak MBG merupakan program yang digelar secara bertahap.
“Ini program bertahap. Targetnya secara nasional di akhir tahun 2025 nanti sebanyak 15 juta penerima manfaat mendapatkan MBG. Target besarnya yakni tahun 2029 mendatang. Semua siswa sekolah mendapatkan MBG. Kalau saat ini memang belum merata,’’ katanya. Dia menyebutkan di tahun 2029 nanti, ada 82,9 juta penerima manfaat MBG,’’ katanya.
Kendati demikian, Ryno sapaan akrab Noudhy Valdryno mengatakan program ini sudah mengalami percepatan. Menurut dia saat program ini dilaksanakan 6 Januari 2025 lalu MBG digelar di 26 provinsi di seluruh Indonesia. Dan pada 15 Januari 2025 sudah digelar di 31 provinsi.
“Ini merupakan program unggulan dari Bapak Presiden RI Bapak Prabowo Subianto dan wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Terus dilakukan perluasan. Dengan demikian, penerima manfaat MBG inipun nanti akan terus bertambah,’’ ungkapnya.
Ryno mengatakan untuk sekolah yang mendapatkan MBG dipilih langsung oleh SPPG. Itu karena berkaitan dengan jarah pengiriman makanan.
“Aturannya demikian, bahwa sekolah yang dipilih adalah sekolah yang jarak tempuhnya tidak lebih dari 30 menit.
Dia juga mengatakan sekolah-sekolah terpencil dan lebih membutuhkan akan menjadi prioritas untuk mendapatkan MBG.
Ryno tidak menampik jika sampai dengan kemarin petunjuk teknis terkait MBG masih digodok.
“Untuk juknis bagi pemerintah daerah mendukung program ini. Kami terus melakukan berkoordinasi di kantor komunikasi kepersidenan untuk mendorong terus teman-teman di BGN, memfinalisasi juknis tersebut,’’ ungkapnya.
Disinggung soal menu, Ryno menyerahkan semuanya kepada SPPG. Namun demikian menu yang disediakan harus menu yang memiliki Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Menurut dia Badan Gizi Nasional (BGN) berkomitmen di setiap titik SPPG sudah ada satu ahli gizi. Menu yang disajikan juga berganti setiap hari untuk meminimalisir rasa bosan bagi siswa.
“Jadi kemarin teman-teman juga ada yang menanyakan susu. Misalnya susu diberikan di hari-hari tertentu. Sebagai alternatif menu, tidak setiap hari diberikan. Sehingga menjaga anak-anak kita tetap excited ketika menerima makanan. Jadi disesuaikan dengan angka, kecukupan gizi tadi,’’ tambahnya.
Adanya ahli gizi di setiap SPPG ini sekaligus untuk mengantisipasi adanya keracunan makanan. Dia berharap kasus yang terjadi di Sukoharjo tidak terjadi lagi di tempat lainnya.
“Jadi kemarin sudah dilakukan kepala BGN, sudah memberikan keterangan SOP-nya sudah dijalankan. Di semua titik SPPG nanti akan ada analisa sampel supaya tahu kalau ada kasus-kasus seperti itu apa penyebabnya? Dan nanti menjadi acuan untuk ke depannya supaya tidak terjadi lagi kasus yang sama.
“Kami lihat tadi di SPPG Lanud Abd Saleh lajurnya sangat bersih efektif. Jadi mudah-mudahan kita doakan kita dukung, supaya semuanya lancar tidak ada tantangan yang berat dan semua anak-anak bisa menerima makanan dengan baik,’’ pungkasnya.(ira/van)