MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kreasi batik kini kian beragam, jika sebelumnya identik dengan warna coklat terutama di daerah Jawa. Namun Natura Creo Batik berani tampil beda dengan mengkombinasikan warna cerah dan corak limited edition disertai sentuhan lukisan di dalamnya.
Warna cerah yang dituangkan seperti biru, kuning dan merah. Sementara motif yang digunakan lebih mengangkat budaya nusantara seperti wayang dan topeng malangan.
Manager Natura Creo Batik, Laila Sofa, mengatakan, batik dengan warna-warna cerah biasa disebut batik bunul, semua pengrajinnya berasal dari Kota Malang dengan aneka lukisan yang melambangkan Kota Pendidikan.
“Lukisan yang dibuat banyak menggambarkan khas malangan seperti topeng. Kemudian ada juga gambar yang banyak mengedepankan visualisasi manusia,” ujar Sofa.
Proses pembuatan batik Natura Creo Batik membutuhkan waktu cukup panjang. Untuk membuat motifnya dibutuhkan canting sebagai bahan dasar, sementara pewarnanya tidak lagi mengandalkan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan melaikan telah ditambah dengan pewarna sintetis.
“Prosesnya sama seperti mencanting pada umumnya, hanya saja diberi pewarna khusus pakaian. Sehingga hasil yang diperoleh sama bagus kualitasnya,” terangnya.
Untuk membuat satu lembar kain batik dengan corak yang unik ini diperlukan waktu sekitar satu bulan. Karena proses pengerjaannya yang manual, tak heran apabila batik ini dibanderol dengan harga cukup mahal.
Per lembar batik Natura Creo Batik bisa didapatkan dengan harga Rp 400 ribu hingga Rp 750 ribu, tergantung corak dan motif yang dituangkan. Secara keseluruah batik lurik paling banyak peminatnya karena lurik telah dikombinasikan dengan lukisan yang indah sehingga selain klasik juga terkesan lebih modern.
“Lukisan pada lurik dapat menambah daya tarik tersendiri, bisa menambah kesan lebih berkelas pada pemakainya karena dibuat dengan sentuhan karya seni yang tinggi,” tutup Sofa. (lin)
