.
Monday, December 16, 2024

Batik Saman Khasanah Baru Batik Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Khazanah desain dan kreasi batik di Kota Malang makin kaya seiring dengan hadirnya Batik Saman dari Dewan Kampung Nuswantara. Kreasi Batik Saman ini pun sebelumnya disayembarakan kepada seluruh pembatik di Kota Malang. Kemudian diumumkan di Malang Creative Center (MCC) pada Rabu (7/12) kemarin.

Ketua Panitia Sayembara Batik Saman dari Dewan Kampung Nuswantara Bambang GW mengatakan diangkatnya motif Batik Saman ini karena Kota Malang sendiri belum mempunyai ikon atau identitas batik. Maka Dewan Kampung Nuswantara bersama para sejarawan dan arkeolog kemudian mengeksplor filosofi Batik Saman.

“Ini momentum semua untuk menyemangati berkarya bersama menciptakan identitas batik dengan rasa bangga. Terima kasih pada semua pembatik Kota Malang, saya mengajak kerjasama semua untuk membuat batik sebagai bahasa persatuan dan karya mengagungkan Kota Malang,” ujar Bambang.

Membuat batik, dikatakan Bambang bukan hal mudah. Sebab batik bukan sekadar desain atau gambar saja, tapi juga mengenal strata sosial. Banyak nilai filosofis dalam batik. Maka, butuh penguatan juga untuk Batik Saman.

“Mengapa Batik Saman? Itu karena Saman adalah Trembesi. Sementara, Trembesi  adalah bagian dari Heritage Botani Malang. Itulah mengapa, motif batik ini yang kami angkat,” ungkapnya.

Untuk saat ini setidaknya ada empat motif Batik Saman. Keempatnya itu disayembarakan untuk kemudian bisa dieksplor lebih jauh oleh pembatik. “Empat motif itu yakni Gudril Sumebar (biji Trembesi), Cenggeret Sumringah (Garing Pung), Manuk Brai (Fauna di Pohon) dan Godong Udar (Daun Lepas),” sebut Bambang.

Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengapresiasi inisiasi dan pengejawantahan yang dituangkan dalam Batik Saman itu. Ia berharap melalui Batik Saman ini kemudian bisa menjadi ciri khas untuk Kota Malang.

“Sejarawan menyampaikan Batik Saman ini punya filosofi bagus dan banyak di Kota Malang. Filosofi pohon Heritage itu pohon Trembesi dan pohon Kenari. Mudah-mudahan menjadi ikon juga selain varian lain,” katanya.

Lebih jauh, Sutiaji berharap ke depan Batik Saman itu juga bisa diaplikasikan di baju seragam siswa. Dengan begitu nantinya Batik Saman bisa makin terangkat dan menjadi ciri Kota Malang.

“Saya inginnya nanti masing-masing anak membuat produknya. Kenapa satu warna agar harga terjangkau dari anak SD, SMP, SMA. Waktu Hari Batik, pakai baju batik Malangan yang tadi disampaikan dan yang mengerjakan warga Malang. Iya rencana ke depannya akan kita patenkan. Target 2023 dengan varian yang macam-macam,” tegasnya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengaku bersyukur kolaborasi pihaknya bersama Dewan Kampung Nuswantara berjalan baik. Terbukti Kota Malang mempunyai kreasi dan inovasi yang sangat potensial.

“Ini saya kira positif, ini adalah suatu bentuk kreativitas. Pesertanya pun dari Malang semua,” singkatnya. (ian/aim)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img