MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Batik tulis hasil kerajinan pasangan suami istri Ismail Wahyudi dan Setiti banyak dicari pecinta batik. Untuk mengembangkan penjualan batik miliknya, keduanya merambah penjualan online melalui marketplace dan juga media sosial.
Setiti By Leam merk produknya berasal dari nama depan istrinya Setiti dan dirinya Leam. Namun untuk Leam, ia menggunakan bahasa walikan Malang yang seharusnya adalah Mael. Produk yang dihasilkan antara lain kain batik tulis, kemeja pria, blouse, tunik, Glgamis, dkirt, celana, dan aksesories yang di dominasi bahan dasarnya batik tulis.
“Saya lahir di besarkan di Pamekasan Madura, kota ini salah satu penghasil Batik Tulis yang cukup terkenal di Indonesia. Tahun 2010 saya mulai merintis usaha di Kota Malang. Usaha ini saya pilih karena kegemaran dan kecintaan saya pada batik tulis maka saya putuskan berkecimpung di dalamnya. Secara tidak langsung juga ikut dalam melestarikan batik tulis nusantara,” kata Ismail Wahyudi kepada Malang Posco Media, kemarin.
Produk Setiti by Leam dijual di Shopee, Instagram, Tiktok shop secara online. Ataupun mengunjungi gerai Setiti By Leam berada di Gallery hotel zamzam & convention resort kota Batu. Untuk harganya sangat bervariasi. Aksesorisnya dimulai dari harga Rp 10 ribu, sedangkan produk fashion dari harga Rp 50 ribu – Rp 350 ribu.
Setiti by Leam juga melayani pembelian by request. Siapapun dapat membuat secara custom sesuai keinginan, baik itu bentuk maupun motif. Menariknya, Setiti by Leam memiliki motif khas bercorak karakter manusia dan hewan.
“Kami melayani permintaan custom dari customer perorangan. Seringnya, pelanggan custom meliputi desain batiknya, dari model pakaian, kami juga melayani custom dalam jumlah quantity besar, untuk desain batik seragam dinas, dan lainnya. Batik tulis kami memilik motif bercorak karakter manusia seperti Si Mbok jamu gendong, Nona & Jarik, Nona Rambut kepang, Nona dengan Capil, dan masih banyak lagi. Ada juga motif fauna atau hewan, pewayangan, superhero, dan sebagainya,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, produk Setiti by Leam memprioritaskan kualitas bahan. Dalam pengerjaan produk akan dibuat sedetail mungkin, termasuk desain-desain yang dibuat tidak pasaran. Sehingga pembeli akan puas dengan hasilnya.
“Bahan dasar kain dan batik tulis kami ambil dari kain katun pilihan grade A. Sehingga terasa nyaman dan adem saat dipakai. Saat pengerjaan kami menggunakan tenaga penjahit halusan dan bukan konveksi. Selain itu desain yang kami produksi adalah Limited, kadang 1 seri hanya di produksi 1-2 pcs saja,” ungkapnya.
Produk baru Setiti by Leam akan selalu update dan dilaunching hampir 1 bulan sekali. Sehingga desain dan motif akan selalu baru. Usaha yang dilakoni Ismail Wahyudi ini berhasil meraup keuntungan yang cukup besar, sesuai kondisi pasar. (mp2/aim)