Malang Posco Media – Batu Culture Festival 2025 berlangsung meriah dan berakhir di halaman Balaikota Among Tani Batu, Sabtu (14/6) malam.
Kegiatan untuk melestarikan warisan budaya ini diwarnai dengan beragam atraksi dari peserta yang tampil dengan bersemangat.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Batu Sintiche Agustina Pamungkas mengatakan Batu Culture Festival ini merupakan kegiatan rutin yang digelar Pemerintah Kota Batu. Dan, tahun ini adalah tahun ke empat.
Dia menjelaskan bahwa event ini digelar sejak hari Kamis (12/6) lalu dan dimeriahkan rangkaian lomba tari dan pertunjukan seni budaya lokal.
“Diawali dengan Batu Art Dance Festival, yaitu lomba tari tingkat pelajar dan umum, dari siswa SD, SMP, SMA dan sanggar,” jelasnya.

Dia menyebutkan bahwa setiap kategori dipilih juara 1-3 dan penghargaan terbaik untuk naskah, musik pengiring, dan penata tari.
“Untuk penghargaan akan diserahkan pada puncak acara digelar Sabtu (14/6) oleh perwakilan Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB), Dinas Pariwisata, dan Wali Kota Batu Nurochman, ” kata Sintiche Agustina Pamungkas.
Dia menambahkan bahwa Batu Culture Festival 2025 telah sukses menyuguhkan atraksi
seni budaya. Bahkan di hari kedua Jumat (15/6) kemarin para seniman membawakan kesenian yang hampir punah yakni Kesenian Gumbingan.
Secara prinsip dikatakan Sintiche Agustina Pamungkas kegiatan ini merupakan upaya untuk pelestarian warisan budaya. Dan yang masti, kegiatan ini untuk menarik
kunjungan wisatawan Kota Batu melalui destinasi wisata kebudayaan.
Tak terlewat juga ditampilkan Bantengan dari beberapa kelompok seni Bantengan yang saling beradu atraksi memukau. Terlebih mereka juga mengutamakan penampilan kreativitas kesenian.
Di puncak acara Sabtu malam, para pemenang dari Batu Art Dance Festival kembali ditampilkan.
“Terakhir ditutup Obyokan Reyog Paguyuban reyog Kota Batu. Ada 18 kelompok reog, juga Bantengan,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pelaku seni, budayawan, dan pihak terkait yang terlibat. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Kesenian Kota Batu yang konsisten menjadi mitra strategis pemerintah dalam menggali dan mengembangkan kekayaan budaya daerah.
“Festival ini adalah bukti komitmen kita dalam mengangkat potensi lokal. Ke depan, program seperti ‘Satu Desa Satu Sanggar’ akan kami dorong agar semakin banyak karya seni yang lahir dari Masyarakat. Kami mendukung penuh upaya pelestarian seni budaya sebagai bagian dari jati diri Kota Batu,” tegasnya.
Kadisparta Kota Batu Onny Ardianto dalam sambutannya menegaskan bahwa festival ini tidak hanya menjadi wadah ekspresi seniman, tetapi juga berpotensi meningkatkan kunjungan wisata.
“Kami berharap Batu Culture Festival dapat menjadi agenda tahunan yang dinanti, sekaligus memperkuat identitas budaya Kota Batu sebagai destinasi wisata unggulan,” ujarnya.
Dalam MDCF #4 Wali Kota Batu menyerahkan penghargaan kepada para pemenang pada Kategori Timun Mas Juara 1 diraih SDN Pesanggrahan 2, disusul oleh SDN Bumiaji 2 dan SDN Punten 1. Kategori Roro Jonggrang diraih Sanggar Blang Telon 2 sebagai juara pertama dan Sanggar Kendedes serta Sanggar Denendar, sebagai juara selanjutnya. Kategori Penata Tari Terbaik diraih Sanggar Denendar, Penata Musik Terbaik diberikan kepada Sanggar Blang Telon 2 dan Naskah Cerita Terbaik oleh Sanggar Kendedes. (ira/adv/nug)