.
Monday, December 16, 2024

Batu Secret Zoo Jadi Penangkaran Red Panda dan Jerapah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kerjasama International Breeding dengan Jepang

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Lembaga konservasi milik Jatim Park Group, yakni Batu Secret Zoo Jatim Park 2 kedatangan Mr. Takeyama Kenichi, Konsul Jendral Jepang pada Minggu (15/12) kemarin. Takeyama disambut langsung oleh Direktur Jawa Timur Park Group, Rio Imam Sendjojo dan Ronny Sendjojo. Serta Manajer Operasional Jawa Timur Park 2, Agus Mulyanto dan juga Kurator Batu Secret Zoo, Mr. Mariusz Lech.

Kunjungan Konsul Jendral Jepang ke Batu Secret Zoo untuk melihat langsung dua jenis satwa hasil dari kerja sama International Breeding Program antara PT Bunga Wangsa Sejati dengan JAZA (Japanese Association of Zoos and Aquariums) yakni Red Panda dan Jerapah.

Manager Marketing and Public Relations Jatim Park Group, Titik S. Ariyanto mengatakan ada beberapa kegiatan yang berlangsung mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB kemarin. Diantaranya presentasi dan forum diskusi bersama Mr. Takeyama Kenichi serta jajaran direksi Jawa Timur Park Group terkait program International Breeding di Cafe Semut, Batu Secret Zoo dan diakhiri dengan peresmian exhibit Red Panda dan Jerapah.

“Dengan bergabungnya Batu Secret Zoo dalam program breeding Red Panda dan Jerapah ini menunjukkan berkomitmen kami dalam konservasi satwa serta pengembangan exhibit menjadi lebih baik lagi. Sehingga dapat menarik para pengunjung untuk mendapatkan edukasi tentang Red Panda dan Jerapah serta menjadi tempat yang nyaman untuk satwa-satwa,” ujar Titik kepada Malang Posco Media.

Lebih lanjut, Titik mengungkapkan bahwa Red Panda dan Jerapah merupakan satwa baru di Batu Secret Zoo. Satwa ini merupakan hasil dari kerja sama dalam International Breeding Program antara Jawa Timur Park Group dengan JAZA.

“Sebelumnya pada 30 Juli 2024, Batu Secret Zoo menjadi lembaga konservasi kedua yang memiliki koleksi satwa Red Panda di Indonesia. Red panda bernama Kaito datang di Batu Secret Zoo pada tanggal 30 Juli 2024, berjenis kelamin Jantan dengan usia genap 2 tahun ketika dikirimkan dari Tama Zoological Garden, Tokyo, Jepang,” terangnya.

Kaito tidak sendirian, pada bulan Oktober 2024 Red panda bernama Fujimaru datang di Batu Secret Zoo, berjenis kelamin jantan dengan usia 2 tahun dan juga dikirimkan dari Tama Zoological Garden, Tokyo, Jepang. Selanjutnya Batu Secret Zoo menrima 2 ekor Jerapah betina bernama Aki dan Yuno yang berumur 1 tahun didatangkan dari Tama Zoological Garden, Tokyo, Jepang dan juga 1 ekor Jerapah jantan berumur 1 tahun bernama Kiryu yang didatangkan dari Toyohashi Zoo, Jepang.

“Ketiga Jerapah yang masih berusia 1 tahun tersebut datang di Batu Secret Zoo pada tanggal 10 November 2024. Dengan adanya satwa baru tersebut, Batu Secret Zoo menjadi kebun binatang pertama di Indonesia yang bergabung dengan JAZA dalam program penangkaran konservasi satwa,” paparnya.

Ditambahkan Kurator Batu Secret Zoo, Mr. Mariusz Lech bahwa Batu Secret Zoo telah memastikan bahwa satwa tersebut dapat hidup nyaman di exhibit yang baru saja diresmikan itu. Pasalnya pihak manajemen telah menyiapkan tempat sesuai dengan ketentuan dan design dari JAZA sebagai syarat dapat didatangkannya satwa ini.

“Perlu diketahui juga bahwa populasi satwa Red Panda dan Jerapah semakin menurun di alam dan menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) masuk dalam kategori terancam punah akibat kehilangan habitat dan perburuan liar. Untuk itu melalui International Breeding Program antara PT Bunga Wangsa Sejati dengan JAZA bagi satwa Red Panda dan Jerapah mampu mencegah dari kepunahan,” terangnya.

Sementara itu, Konsul Jendral Jepang Mr. Takeyama Kenichi, Konsul Jendral Jepang memberikan apresiasi luar biasa atas kerja yang dilakukan antar lembaga konservasi di Jepang dan Indonesia. Diharap dengan adanya kerja sama Breeding tersebut satwa-satwa di dunia mampu dikembangbiakkan.

“Kami ingin kerja sama International Breeding ini terus terjalin. Tentunya harus dikembangkan dengan berbagai satwa yang belum ada disini agar terdapat penyebaran ilmu pengetahuan tentang satwa yang ada di dunia,” pungkasnya. (eri/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img