MALAMG POSCO MEDIA, MALANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang secara resmi melaporkan pengrusakan bendera milik PDI Perjuangan ke Polresta Malang Kota, Jumat (12/1) kemarin. Pengrusakan ini diduga dilakukan oleh DN, 35 tahun, warga Kecamatan Sukun. Pelaporan ini berdasarkan hasil koordinasi bersama Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Kota Malang Hamdan Akbar Safara mengatakan, aksi ini terjadi 9 November 2023 lalu. Terkait baru dilaporkan karena ada pembahasan bertahap di Sentra Gakkumdu Kota Malang.
“Saat itu kejadian sekitar pukul 23.00 WIB dan ada satu orang tukang bakso yang menyaksikan. Sebenarnya terlapor sudah diingatkan, tetapi justru menantang,” jelas Hamdan Akbar Safara.
Ia menyebutkan, bahwa bendera merah bergambar lambang PDI-P itu, sebetulnya dipasang di pohon dan tiang listrik. Namun, terlapor ini selalu jengkel dengan pemasangan APK yang dipasang di pohon maupun tiang listrik.
“Biasanya itu tidak dibakar, hanya dicopot saja. Tetapi saat itu, terlapor ini sepertinya memiliki perasaan yang buruk (bad mood). Sehingga sampai terjadi pembakaran,” lanjutnya.
Dirinya mengatakan, untuk bisa membuat laporan resmi ke SPKT dan Satreskrim Polresta Malang Kota banyak tahap yang dilalui. Apalagi di Sentra Gakkumdu juga terdapat jaksa dari Kejari Kota Malang serta penyidik dari Satreskrim Polresta Malang Kota.
“Sehingga langkah yang kami ambil ini harus penuh kehati-hatian. Namun, setelah berdiskusi dan berkoordinasi, terkait alat bukti sisa pembakaran ini kuat untuk pembuktian di tingkat penyidikan hingga persidangan,” lanjut Hamdan.
Terlapor atas perbuatannya dilaporkan dengan Pasal 491 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Terlapor terancam hukuman pidana kurungan paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp12 juta. (rex/aim)
