MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Diantara banyaknya wajah wajah baru yang bakal menghiasi parlemen di Kota Malang, terdapat wajah lama yang sudah mendapatkan tempat yang spesial di hati masyarakat. Yakni seperti Bayu Rekso Aji, yang dipercaya kembali oleh masyarakat untuk menjadi Anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2029.
Ia yang diusung dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sukses mendulang suara yang besar di Dapil Klojen pada Pileg kemarin. Ia pun bersyukur atas hasil tersebut dan berkomitmen bakal menjalankan amanah itu lagi dengan sebaik mungkin.
“Secara pribadi Alhamdulillah kami di PKS masih bisa mempertahankan, bahkan ada peningkatan suara, itu bertambah dari 7 ribu suara bertambah jadi 9 ribu. Banyaknya suara masyarakat khususnya di Kecamatan Klojen ini menandakan kepercayaan mereka pada kinerja kita. Kepercayaan masyarakat ini akan kami jaga dan kami pupuk sehingga bermanfaat bagi warga Klojen,” ujar Bayu kepada Malang Posco Media.
Dengan dipercayanya kembali dirinya menjadi wakil rakyat, Bayu akan meneruskan pola kerja efektif yang selama ini dilakukannya. Misalnya seperti turun langsung ke RT, RW, PKK dan basis basis atau komunitas lainnya. Dengan model seperti ini, Bayu mengaku bisa mendapatkan banyak aspirasi dan masukan yang selanjutnya bisa dicarikan solusi dan tindaklanjutnya sebaik mungkin.
“Kami kan hanya punya dua mata dan dua telinga. Kalau sering turun dan tatap muka, ini bisa menjadi bentuk pengawasan untuk pemerintahan juga. Sehingga ini akan lebih optimal,” jelasnya.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, memang diakui masih ada sejumlah hal yang perlu dikawal dan diadvokasi. Yakni terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan UMKM. Ketiganya selalu saja menjadi keluhan, pembahasan dan pertanyaan yang seringkali disampaikan oleh masyarakat.
“Jadi walaupun saya ini dewan adalah di Komisi C yang membidangi tentang pembangunan, ketiga permasalahan itu yang selalu disampaikan oleh konstituen kepada saya. Tetap kami sampaikan, sembari terus menjalankan tugas kami di bidang infrastruktur,” tambahnya.
Sementara terkait infrastruktur di Kota Malang, pihaknya bakal terus mengawal penyelesaian problematik banjir dan macet. Untuk masalah banjir, pihaknya sudah merampungkan fungsi anggaran untuk program Masterplan Drainase yang dianggarkan sebanyak Rp 1,8 Triliun dalam lima tahun kedepan. Pihaknya akan terus mendorong realisasi itu kedepannya.
Sedangkan untuk mengurai kemacetan, pihaknya sukses menyelesaikan beberapa permasalahan yang menjadi penyebab kemacetan. Salah satunya, ketika ia menjadi Pansus sengketa lahan di pintu exit Tol Madyopuro. Lahan yang bersengketa akhirnya sudah terselesaikan dan dieksekusi dengan baik. Sehingga kini sudah tidak ada lagi masalah macet di kawasan tersebut.
“Yang akan kami dorong, adalah perluasan kaki simpang jalan. Problem kemacetan salah satunya mobil motor waktu ketemu lampu merah, harusnya belok kiri luas, tapi karena kaki simpang standar akhirnya tidak bisa belok. Kajian dari PU sudah ada, itu nanti budgeting dari anggota dewan disitu,” tutupnya. (ian/jon)