Malang Posco Media, Malang – Bina Bangsa School (BBS) Malang menggelar Education Fair & Open House 2023, Sabtu (21/10). Dalam kegiatan ini, BBS menghadirkan 15 universitas terkemuka dari berbagai belahan dunia sekaligus memperkenalkan sekolah kepada masyarakat dan calon siswa.
Kepala BBS, dr Yudi Setia Ningsih M.Pd mengatakan, pada kegiatan Education Fair, sebanyak 15 universitas yang ikut serta merupakan perguruan tinggi kenamaan yang kualitasnya sudah tidak diragukan. Mereka hadir di BBS untuk memberikan informasi selengkap-lengkapnya untuk para siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“BBS selalu menjalin sinergi dengan universitas-universitas ini. Apalagi 98 persen lulusan kami melanjutkan studinya ke luar negeri. Sehingga dengan digelarnya Edu Fair ini, kami ingin memberikan wadah bagi para siswa untuk mendapatkan informasi kampus yang ingin dipilihnya dengan selengkap-lengkapnya,” ujar Miss Yudi, sapaan akrabnya.
Universitas dari luar negeri yang ikut serta dalam BBS Malang Edu Fair ini di antaranya, University of Toronto Canada, PBKG Jepang, University of Melbourne, The Chinese University of Hong Kong, Monash University Australia dan Swinburne University of Technology. Selain itu, ada juga universitas dari dalam negeri yang bergabung, yakni Universitas Ciputra, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Ma Chung. Tak sekadar membuka tenant, perwakilan universtas terkemuka ini juga memberikan paparan program-programnya.
Selain Edu Fair, dalam acara ini, BBS Malang juga menggelar Open House untuk memperkenalkan sekolahnya kepada masyarakat dan calon siswa. Dengan Open House tersebut, mereka diharapkan bisa mengetahui bagaimana sekolah secara langsung, kurikulum yang digunakan, guru-gurunya serta fasilitas yang ada di sekolah.
“Untuk kurikulum, kami menggunakan kurikulum Cambridge. Dan memang sejak awal, orang tua yang memilih di BBS sudah menyiapkan anaknya untuk melanjutkan studi di luar negeri. Para siswa pun sudah dibiasakan sejak awal dengan budaya, gaya hidup serta yang terutama adalah Bahasa. Kami menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa penutur asli, bukan second language. Selain itu, untuk mendukung program tersebut, siswa BBS juga dididik oleh guru-guru dari luar negeri. Sebanyak 70 persen guru BBS berasal dari luar negeri,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana SE MM yang mewakili PJ Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM memberikan apresiasi yang luar biasa untuk BBS Malang. Sebagai sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), BBS Malang masih tetap melakukan sinergi yang baik dengan pemerintah daerah Kota Malang. (nda)