.
spot_img
Wednesday, October 23, 2024
spot_img

Bebas Ekspresikan Diri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Mengenakan wig berwarna cerah, dengan beragam kostum karakter animasi Jepang atau lebih dikenal anime, Wika Nurmaulita bebas mengekspresikan diri. Perempuan 25 tahun ini telah lama menggeluti dunia cosplay (costume play). Ia mendapatkan pengalaman yang berbeda dari dirinya yang dulunya cukup tertutup.

Apa yang dilakoninya sekarang membawa banyak dampak positif. Mulanya dari sekadar penasaran karena ajakan teman. Mencoba banyak hal baru dan menjadi ketagihan, hingga kini semakin aktif sekalipun sudah berumah tangga.

- Advertisement -

Perempuan asli Malang yang sekarang tinggal di Kelurahan Tunjungsekar Lowokwaru Kota Malang ini mengawali ketertarikannya terhadap anime saat duduk di bangku kelas 1 SMK. Sebuah even Jejepangan (istilah untuk even sub kultur Jepang di Indonesia) pertama dia datangi karena informasi dari temannya. Tepatnya di SMAN 8 Malang, ia merasakan hal berbeda.

“Waktu itu tahun 2014, diberi tahu teman. Datang karena penasaran. pas di sana ternyata even  Jejepangan asyik banget, ramai yang cosplay jadi anime dan banyak makanan ala Jepang yang aku baru tahu juga,” cerita Wika.

Tak lama setelah even pertamanya itu, gelaran serupa diadakan di Dome UMM. Ajakan temannya lagi-lagi meracuni dirinya untuk lebih mencoba menjadi salah satu dari cosplayer. Misa Amane, karakter dari anime Death Note menjadi karakter pertama yang ia kenakan kostumnya.

“Sebelum aku mau cosplay si Misa ini aku benar-benar nonton dulu animenya dan cari tahu Misa ini seperti apa. Baru lanjut sewa kostum di Meiyu Aiko, satu-satunya persewaan kostum cosplay saat itu di Malang. Dari even itu aku ngerasa ternyata asyik juga cosplay, orang-orang di lingkuan itu sangat baik. Welcome juga sama cosplayer baru,” urainya.

Selepas itu, barulah Wika berkeinginan ikut komunitas cosplay bernama COSMO (Cosplay Malang Omoshiroi). Komunitas pula yang menjadikan ia lebih mendalami cosplay. Wika akhirnya tahu bukan hanya berkostum saja. Tetapi juga harus detail seperti pembawaan karakternya, make up, dan hal lainnya.

Komunitasnya juga mengajak Wika  lebih berkreasi. Salah satunya  membuat kostum sendiri. Begitu pula dengan make up dan  melatih koreografi untuk sebuah penampilan dalam even.

Suatu ketika, ia mulai berani mencoba ikut sebuah kompetisi. Memulai dari rasa penasaran, Wika lambat laun mendapatkan hasil. Ia memenangi beberapa kompetisi cosplay dengan hadiah yang lumayan. Ia makin semangat coba cosplay.

“Dulu kostum pertama ku dijahit di tukang jahit biasa. Harganya Rp 200 ribu, dan itu sangat mahal buat aku yang masih SMA. Lalu mencicil beli wig second seharga Rp 150 ribu online,” rincinya.

Bagi Wika, hobi cosplay terbilang mahal. Namun baginya cosplay sangat menyenangkan. Wika merasakan bisa jadi karakter yang ia mau, serta berdandan cantik layaknya sang karakter dalam anime.

Alumnus  SMK Negeri 1 Singosari Jurusan Arsitektur itu tetap aktif meski sekarang sudah berkeluarga dan bekerja sebagai desainer grafis freelance.

Ia tak ingat betul sudah berapa kostum atau karakter pernah dikenakan. Menurutnya sekitar 20 lebih. Kostum yang termahal ia miliki mencapai senilai Rp 5 juta untuk karakter monster hunter. “Kalau kostum favorit ku xing cai DW8 dan sylvanas windrunner WoW, soalnya kostumnya sudah menang,” ungkapnya. Ada pula kostum yang saat ini masih proses pembuatan.

Beberapa karakter yang pernah dipakai olehnya di antaranya Misa amane dari Deathnote, Kagamine rin dari Vocaloid, Medb dari fate grand order, Nico yazawa dari anime lovelive. Selain itu Sylvanas windrunner dari World of War, Athena dari saint saiya, lalu Xing cai dari anime dynasti warior 8.

Ia juga pernah memerankan Kanna Kamui dari anime kobayasi maid, Mercury karakternya dari sailormoon, Jeanne santa lily dari Fate grand order, Mahira dari grandblue fantasy, Shimakaze dari azurlane, Ibaraki douji dari anime fate grand order, Ishtar dari fate grand order, Seraphine dari league of legend, dan masih banyak lainnya.

Dia kini semakin semangat menjalani hobinya itu karena membawa efek positif dalam kehidupannya dan kesehatan mentalnya yang bisa bebas berekspresi.

“Perjuangannya waktu cosplay masih SMK kerasa banget ya soalnya harus sisihkan uang saku. Sekarang sudah punya penghasilan, menang even  juga dapat imbalan jadi lebih enjoy sekarang,” jelasnya. (tyo/van)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img