MALANG POSCO MEDIA– Partai Golkar Kabupaten Malang tak membuka pendaftaran calon bupati (cabup) maupun calon wakil bupati untuk Pilkada 2024. Pada kontestasi Pilkada 2024 ini, Partai Golkar mengutamakan kader internal yang memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi.
Hal ini disampaikan Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Sudarman S.Pd. “Saat ini sedang dilakukan survei internal untuk seluruh kader. Siapa yang memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi dialah yang akan diusung,’’ katanya.
Namun demikian, jika hasil survei internal tidak ditemukan kader yang pas atau tidak sesuai harapan, maka Partai Golkar memiliki opsi lain. Yaitu dengan menggaet tokoh lain atau di luar Partai Golkar.
“Siapa yang dipilih, kami juga belum tahu. Yang pasti saat ini mesin politik kami terus bekerja, untuk mencari sosok-sosok yang pas, untuk diusung dalam Pilkada 2024 mendatang,’’ tambahnya.
Darman juga mengatakan terkait dengan partainya tidak membuka pendaftaran, tak lain salah satunya adalah jumlah kursi yang dimiliki. Hasil Pemilu 2024 lalu, Partai Golkar hanya mendapatkan delapan kursi. Sementara untuk dapat mengusung sendiri calon, harus mendapatkan 20 persen total jumlah kursi DPRD Kabupaten Malang yang berjumlah 50 orang. Atau minimal punya 10 kursi di dewan.
“Kalau kami membuka pendaftaran, lalu mereka yang sudah daftar ini mau dibawa kemana. Sementara kursi kami tidak cukup untuk mengusung sendiri calon,’’ katanya.
Sementara itu jika yang daftar kemudian memiliki elektabilitas tinggi, maka akan banyak partai yang mengusung. Sementara jika elektabilitasnya rendah maka pendaftaran itupun menjadi sia-sia.
“Lantaran itu kebijakan partai kami tidak membuka pendaftaran, dan memilih atau mengutamakan kader untuk diusung dalam Pilkada nanti,’’ urainya.
Lalu bagaimana dengan nasib tiga orang yang mendapatkan penugasan dari Partai Golkar September 2023 lalu? Darman mengatakan sosialisasi tiga orang yang ditugaskan sudah selesai.
Dia menyebutkan tiga orang mendapatkan penugasan untuk sosialisasi dan mengenalkan diri. Namun dari hasil sosialisasi dan pengenalan diri kepada warga, elektabilitas dan popularitas ketiganya jauh dari harapan. Tiga orang itu masing-masing Dwi Tito Indro Cahyono, Didik Budi Mulyono dan dr Umar Usman. Dari tiga orang, dua adalah kader Partai Golkar. Sedangkan satu orang adalah profesional.
“Evaluasi sudah dilakukan saat Pileg kemarin. Ketiganya masih jauh dari harapan. Elektabilitas dan popularitasnya belum mencukupi,’’ katanya.
Penugasan kepada ketiganyapun dikatakan Darman sudah selesai. Dan Partai Golkar kembali menugaskan seseorang untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Yaitu Zainal Arifin. Dia adalah Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim.
“Saat ini belum ada evaluasi,’’ kata mantan Kades Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang ini.
Sementara itu Darman juga mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain untuk menghadapi Pilkada 2024 mendatang. Ini dilakukan untuk menjalin koalisi. “Seperti yang kami sampaikan, harus realistis. Bahwa kami hanya memiliki delapan kursi, dan harus menjalin koalisi untuk bisa mengusung calon. Karena itu kami terus melakukan komunikasi politik dengan semua partai. Seperti PDI Perjuangan, PKB, Gerindra dan partai lainnya termasuk PKS,’’ tandasnya. (ira/van)