.
Friday, December 13, 2024

STIKES Kendedes Malang

Bekali Mahasiswa Ilmu Komplementer

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG –  Beruntung bisa menjadi mahasiswa STIKES Kendedes Malang. Mahasiswa di kampus ini tidak hanya diberikan ilmu di bidang kompetensi yang dipilih. Tetapi juga mendapat bekal keterampilan penunjang lainnya.

Misalnya mahasiswa Prodi Keperawatan. Mereka dibekali dengan kemampuan komplementer atau pengobatan alternatif. Kemampuannya sebagai perawat handal nantinya juga ditambah dengan keterampilan yang lain. Seperti hipnosis, bekam, massage, terapi musik, yoga, seft, latihan otot progresif dan lain-lain.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua STIKES Kendedes Malang, Ns. Chinthia Kartikaningtias,M.Kep saat ditemui Malang Posco Media, Sabtu (11/2). Dia mengatakan keterampilan komplementer merupakan salah satu program unggulan di Prodi Keperawatan. Keahlian ini penting dimiliki seorang perawat, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.

“Komplementer ini dapat diintervensi ke kuliah keperawatan dan kebidanan. Contoh saat mau melakukan injeksi, ada beberapa perlakukan pada pasien untuk mengalihkan rasa nyeri. Termasuk pada wanita yang hamil, ada model-model massage yang bisa dilakukan agar perasaan tidak panik,” terangnya.

Untuk mengembangkan program tersebut, STIKES Kendedes menjalin kerjasama dengan Himpunan Perawat Holistik Indonesia (PHPI). Salah satunya ini meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dosen. Ada beberapa pelatihan yang telah diikuti dosen berkaitan dengan komplementer.

Chinthia menambahkan, adanya program materi komplementer tidak lain untuk memberikan nilai lebih pada mahasiswa STIKES Kendedes. Nilai tambah ini nantinya menjadi distingsi dengan lulusan dari kampus lain. “Karena kami tidak ingin mencetak lulusan yang biasa-biasa saja. Harus punya nilai lebih, yang nantinya memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Bahkan untuk skripsi atau tugas akhir, mahasiswa juga diarahkan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan komplementer. Tidak lain supaya mahasiswa dapat mempublikasikan program komplementer itu sendiri. “Supaya produk skripsi mahasiswa kami berbeda dari yang lain. Juga sebagai edukasi pada masyarakat bahwa komplementer ini aman. Seperti pengobatan China,” tuturnya.

Penguatan materi komplementer juga dilakukan di Klinik Kendedes. Selain sebagai instansi pelayanan pada masyarakat, Klinik Kendedes juga menjadi wadah untuk penguatan kompetensi dan keterampilan dosen. Termasuk di bidang komplementer. “Di kinik ini dosen juga praktik pada pasien, supaya keahlian mereka tetap terjaga,” imbuhnya.

Untuk meyakinkan stakeholder para lulusan juga dibekali dengan sertifikat. Sebagai bukti akan kompetensi yang mereka miliki. “Sertifikat ini menjadi pendamping ijazah dan transkripnya,” kata dia.

Chinthia menjelaskan materi komplementer sebenarnya bisa diintegrasikan dengan materi kuliah yang lain. Sehingga penguatan SDM dosen tidak begitu sulit. Tinggal penguatan di pelatihan saja.

Dia mengungkapkan, ide komplementer ini sudah ada sejak Tahun 2018. Hanya saja untuk sinkronisasi antara dosen, pimpinan, yayasan dan pihak-pihak terkait butuh proses hingga akhirnya program ini diluncurkan. “Kita butuh koordinasi yang intensif untuk menjadikan program ini diimplementasikan,” tambahnya.

Chinthia berharap lulusan STIKES Kendedes menjadi pribadi yang mampu menebar bermanfaat untuk masyarakat luas. Bermanfaat dengan ilmu maupun ide-ide kreatif lainnya. Pun dengan kemampuan komplementer yang mereka miliki. “Ilmu komplementer ini diterapkan kepada  masyarakat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img