MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Membekali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan skill, Lapas Kelas I Malang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang (UM) membuat pelatihan batik Shibori.
Batik berasal dari bahasa Jepang itu, merupakan sebuah teknik pewarnaan yang meliputi pengikatan bagian-bagian tertentu. Pakaian yang sudah diikat, dimasukan ke dalam pewarna indigo untuk mendapatkan tampilan seperti pola tie-dye. Kasi Bimbingan Kerja Hamlana Riska Achmad Efendi mengatakan, pelatihan ini berhasil menarik animo WBP pada agenda yang digelar selama seminggu, sejak Senin (31/7) lalu. Mereka antusias mengikuti teori hingga praktik, untuk melestarikan warisan karya bernilai budaya sekaligus ekonomis.
“Para WBP belajar membuat pola sengan menyiapkan kain berwarna putih yang telah dilipat atau diikat. Kemudian dimasukkan ke dalam pewarna, untuk menghasilkan pola tertentu atau unik, dan ini disebut dengan teknik Shibori,” jelasnya.
Menurutnya, corak pada batik Shibori ini juga sudah cukup lama dikenal, bahkan sehak 600 masehi saat kekaisaran Jepang. Di Indonesia, Prasasti Sima yang dibuat pada abad ke-10, menunjukkan pewarnaan kain dnegan pola tie-dye seperti ini juga telah berkembang dengan pesat.
Belasan WBP dibimbing langsung oleh empat orang perwakilan dari UM yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
“Pemerintah dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki Akademisi Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas,” terangnya.
Dirinya berharap pelatihan ini bisa menambah wawasan WBP, agar bisa berkarya dengan kegiatan positif. “Khususnya selama menjalani masa pidana yang bisa dimanfaatkan saat kembali ke masyarakat nantinya,” pungkas Hamlana. (rex/aim)