MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Realisasi belanja SKPD dalam APBD Kota Batu tahun 2024 menjelang tutup Triwulan I berada di angka 8,5 Persen atau Rp 105,4 miliar dari target Rp 1,2 triliun. Dari total realisasi belanja SKPD, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) jadi dinas dengan serapan yang paling minim dengan capaian 1,1 persen.
Kemudian untuk Dinas dengan serapan belanja tertinggi adalah Bakesbangpol dengan 51 persen atau Rp 23 miliar dari total belanja Rp 45,1 miliar. Hal itu disampaikan oleh Sekda Kota Batu, Zadim Effisiensi.
“Realisasi belanja tersebut tercatat mulai periode 1 Januari – 22 Maret. Belum maksimalnya belanja di SKPD yang mencapai 8,5 persen jelang tutup triwulan I karena memang saat ini banyak program untuk belanja gedung, bangunan, jalan hingga irigasi masih dalam proses lelang,” ujar Zadim kepada Malang Posco Media, Rabu (27/3) kemarin.
Lebih lanjut, realisasi belanja mulai terserap memasuki triwulan II. Pasalnya di empat bulan anggaran berjalan beberapa SKPD mulai mengerjakan program, khususnya untuk belanja fisik.
“Contoh untuk beberapa program prioritas yang akan berjalan mulai April seperti pembangunan tahap III SMPN 7 Dadaprejo. Pembangunan sekolah tersebut harus segera direalisasikan karena pertengahan tahun sudah memasuki pendaftaran anak didik baru,” bebernya.
Untuk itu ia meminta kepada SKPD dengan program prioritas bisa segera melakukan proses lelang. Terutama bagi SKPD yang melakukan pembangunan fisik seperti DPKP dan DPUPR.
Sementara itu Kepala DPKP Kota Batu, Bangun Yulianto mengatakan bahwa tahun ini pihaknya bakal mengemban tugas berat. Pasalnya DPKP harus merealisasikan 5 program prioritas yang masuk dalam Program Strategis Daerah (PSD) tahun 2024. Sehingga tidak semua program bisa dikerjakan pada triwulan I.
“Ada 5 program prioritas yang akan kamu kerjakan tahun ini. Beberapa program tersebut meliputi pembangunan Gedung SMPN 7 Tahap III senilai Rp 8,5 miliar dan pembangunan gudang aset Pemerintah Kota Batu Rp 4,3 miliar,” ujar Bangun kepada Malang Posco Media.
Kemudian pembangunan rumah pembina LVRI tahap II Rp 9 miliar, pembangunan kios unggas dan penggilingan daging tahap II Rp 2,9 miliar dan pembangunan rumah negara Rp 3,1 miliar. Dengan total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 27 miliar.
“Untuk program yang bisa diselesaikan Triwulan II meliputi pembangunan SMP 7 akan dilanjutkan seperti pembangunan mushola, kantin, ruang belajar dan lab. Pembangunan sekolah kami target sebelum Juni karena sudah memasuki pendaftaran peserta didik baru,” terangnya.
“Kemudian program yang harus segera direalisasikan Triwulan II adalah kios unggan. Rencananya selesai bulan Juli. Ini karena sangat mendesak pembangunannya agar segera bisa ditempati pedagang Pasar Induk Among Tani Batu,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pada tahapan pertama pembangunan kios unggas tahun 2023 lalu dibangun pondasi dan lantai untuk Pasar Los Unggas. Untuk tahun ini ditindaklanjuti dengan membangun dinding dan atap. (eri/jon)