MALANG POSCO MEDIA- Arema FC belum menunjukkan konsistensinya. Juga belum tampil sebagai tim yang telah lewat dari tren negatif. Itu tampak saat Tim Singo Edan kembali tumbang ketika bertemu Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Minggu (12/2) kemarin. Arema FC harus rela menelan kekalahan 0-2.
Kekalahan tersebut diwarnai dengan dua gol keberuntungan bagi Persija. Pertama karena penalti yang sukses dieksekusi Hanif Sjahbandi di menit 36. Hanif sebelumnya terjatuh setelah berusaha merebut bola dari Achmad Figo. Lantas yang kedua, gol debatable dari Michael Krmencik karena dianggap lebih dulu offside di menit 78.
Dua gol tersebut tak mampu dibalas Arema FC, yang sejatinya sudah memberikan perlawanan kepada tuan rumah. Malahan, secara statistik penguasaan bola, Alfarizi dkk lebih unggul ketimbang Macan Kemayoran.
“Selamat buat Persija sudah memenangkan pertandingan hari ini (kemarin). Jalannya pertandingan berat bagi kami,” ujar Pelatih Arema FC I Putu Gede Swi Santoso.
Ia mengatakan demikian karena sepanjang babak pertama timnya sulit keluar dari tekanan tuan rumah. Faktor tengah memulihkan kepercayaan diri dan harus kembali bertemu tim kuat dinilai sebagai faktor Arema FC under perform di 45 menit pertama.
“Babak pertama kami tak bisa keluar dari tekanan. Memang kondisi tim yang kita lawan secara kualitas, organisasi permainan bagus dan kuat,” tegas dia.
Putu Gede mengakui gol lawan memang bisa debatable. Namun dia tak mau terlalu jauh menilai kualitas wasit.
Sebaliknya dia mau timnya yang berbenah. Meminimalisir pelanggaran atau bermain lebih aman di area pertahanan.
“Gol penalti saya juga ragu-ragu (apakah seharusnya penalti). Tapi sudah diambil keputusan. Saya kembali ke pemain. Ini masalah second ball, situasi di kotak penalti,” jelasnya.
Menurut dia, penalti tersebut akhirnya menjadi tugas Arema FC tambah berat untuk berburu kemenangan. Sebab tak hanya harus keluar dari tekanan, juga membalas gol tuan rumah.
Di babak kedua, upaya tampil lebih agresif dilakukan. Beberapa kali counter attack membuat pertahanan Persija harus was-was menghentikan serangan Arema FC.
Namun Arema FC kembali kebobolan dari Michael Krmencik. Lagi-lagi Putu Gede tak mau menilai timnya dirugikan karena keputusan gol tersebut.
“Gol kedua pandangan saya jauh. Ada pemain yang bilang tidak offside. Saya pikir sudah diambil keputusan. Terpenting harus berbenah dan kami tidak mau ratapi kekalahan. Kalau memang (wasit) ada kesalahan, sudah ada komisi wasit. Bagi saya, intinya intropeksi ke dalam,” tambah mantan pelatih PSS Sleman tersebut.
Dia menyebut, dua gol lawan ditanggapi timnya dengan kewajiban untuk berbenah. Ia ingin timnya membenahi kesolidan antartim untuk game selanjutnya.
“Saat kami kehilangan satu game sangat disayangkan. Kami harus kembali dengan lebih kuat,” tambahnya.
Sementara itu, Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll mengatakan, timnya sangat layak memenangkan pertandingan. Sebab, dia melihat sejak menit pertama anak asuhnya sudah menunjukkan mental untuk menang dan konsentrasi tinggi.
“Memang ada miss di beberapa momen di babak pertama dan Arema bisa manfaatkan itu untuk counter attack. Tapi itu kesalahan minor,” kata dia.
Ia menilai, Arema FC mampu memberikan perlawanan dan mempunyai taktikal yang bagus. Namun, di babak kedua, timnya berhasil menegaskan kemenangan dengan menutu game lebih cepat setelah terjadinya gol Michael Krmencik.
“Skor 1-0 berisiko. Tapi saya senang Mika (Michael Krmencik) bisa cetak gol lagi. Tim juga clean sheet. Senang para pemain berlatih sangat keras dan akhirnya menunjukkan performa baik,” sebut dia.
Thomas Doll mengakui kemenangan kemarin menimbulkan perdebatan. Tapi dia menyebut itu bukan masalahnya.
“Saya tidak tau offside atau tidak. Bukan masalah saya. Pasti ada perbedaan dan nanti akan dilihat lagi. Tapi, Mika juga di posisi yang benar. Kalau wasit bilang gol ya gol,” tambahnya.
Dengan hasil tersebut, Persija menuju puncak klasemen sementara. Dengan 47 poin, Persija menggusur PSM dan Persib Bandung. Sementara, Arema FC kembali turun ke posisi 11. (ley/van)
