MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sejumlah jembatan penghubung atau penyebrangan di beberapa titik di Kabupaten Malang membutuhkan perbaikan. Namun, masyarakat yang mengharapkan perbaikan agaknya harus bersabar. Pemkab Malang baru menyiapkan anggaran perbaikan jika nantinya disetujui di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan).
Pemkab Malang menilai kebutuhan infrastruktur terbilang tinggi. Maka masih harus memilah mana yang harus diprioritaskan. Termasuk untuk jalan desa dan jembatan penghubung. Sejumlah jembatan yang rusak kondisinya rawan ambrol. Seperti yang ada di Desa Purwoasri Kecamatan Singosari dimana setengah badan jembatan ambrol dan sisanya hanya bisa dilintasi sepeda motor.
Di titik lain, Jembatan Kedungpedaringan Kepanjen juga kondisinya serupa. Separuh badan jembatan ambrol dan hanya bisa dilintasi setengah badan jembatan. Warga juga menerapkan sistem buka tutup jalan dan menghindari pengoperasian pada malam hari.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan perbaikan itu dimungkinkan jika usulan anggaran disetujui dalam proses PAK. Tepatnya mendekati akhir tahun ini. Sementara perencanaannya membutuhkan proses lagi.
“Sudah masuk (usulan, red). Jadi kalau memang tahun ini ada anggarannya, dimungkinkan paling cepat diatur saat PAK. Kalau sekarang tidak mungkin masih ada yang lebih prioritas,” jelas Didik saat dikonfirmasi, Selasa (10/5).
Didik menyebut, pihaknya telah melakukan survei lokasi dan telah mulai menjadi bahan pertimbangan. Terutama untuk infrastruktur. “PAK Sekitar bulan Agustus mendatang, nanti bisa diajukan untuk diperbaiki paling tidak awal tahun depan atau akhir tahun ini,” ungkapnya.
Ia juga telah melihat sendiri kondisinya. Salah satunya di Purwoasri Singosari yang berbatasan dengan Tunjungtirto kediamannya. Kendati dikeluhkan warga, Ia menilai bahwa masih ada hal yang lain yang butuh diprioritaskan. Apalagi jembatan penghubung yang rusak ada di jalur alternatif dan masih ada pilihan lain untuk jalur yang bisa dilintasi.
Mengenai jumlah anggaran, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai teknisnya. Perbaikan juga harus memperhatikan kekuatan dan ketahanan infrastruktur dalam jangka panjang. “Anggarannya kita miliki, namun sementara belum konsentrasi kesana. Dalam perubahan anggaran ada mekanisme yang harus dilalui kecuali kita memiliki anggaran taktis,” tambahnya. (tyo/imm)