MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Titik lemah Arema FC kian kentara jelang akhir musim. Ketika tim berjuluk Singo Edan tersebut butuh banyak poin dan menang, justru banyak gol bersarang di gawang tim asuhan Widodo Cahyono Putro. Dalam tiga laga terakhir yang berujung kekalahan, Arema FC kebobolan sembilan gol.
Separo di antaranya, gol berawal dari set piece seperti tendangan bebas dan tendangan sudut. “Ya memang di beberapa pertandingan lalu kMi kebobolan dari set piece, bola-bola mati. Dan itu sudah kami evaluasi tapi terjadi lagi,” katanya.
Dalam laga melawan PSS lalu, dua gol juga berawal dari corner kick. Dari sana terlihat, bila ketika momen tersebut terdapat kelemahan yang dimanfaatkan lawan. Yakni ketika pemain PSS justru terlihat mengungguli Julian Guevara dkk.
“Memang itu kurang rapatnya pertahanan kami. Kurang dalam man to man markingnya,” imbuh pria yang kerap dikenal dengan sebutan WCP tersebut.
Diakuinya, bila ketika persiapan pertandingan, hal ini kerap ditekankan kepada pemain. Akan tetapi, di lapangan masih juga terjadi kelemahan yang membuat gawang Arema FC rawan bobol.
“Kami sudah mengingatkan sejak briefing. Tapi inilah sepak bola. Kelengahan sedikit bisa dimanfaatkan lawan,” imbuh dia.
Eks pelatih Deltras Sidoarjo ini berharap bila kondisi tersebut teratasi di tiga laga terakhir. Tidak boleh gagal lagi bila enggan dimanfaatkan oleh lawan.
Selain itu, komunikasi juga menjadi evaluasi. Kondisi ini terlihat di balik beberapa gol. Seperti ketika sundulan Julian Guevara yang sejatinya berharap untuk diumpankan ke Julian Schwarzer, namun sang pemain justru terlanjur maju dan mati langkah.
Lalu ketika terjadi momen crossing, baik dari open play maupun set piece, pemain Arema FC kalah dari lawan. Hasilnya, dua gol bersarang ketika lawan PSS lalu.
“Kami kurang komunikasi di belakang dan banti akan dievaluasi oleh coach,” kata Pemain Arema FC Dedik Setiawan. (ley)
