MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC seriusi menggarap perbaikan mental pemain. Kekalahan melawan Dewa United dan Persib Bandung, ada indikasi mental para pemain yang kurang bagus. Hal ini menyebabkan Arema tumbang di dua laga krusial saat bermain di Stadion Kanjuruhan dalam dua pekan terakhir lanjutan BRI Super League 2025/2026.
Intensitas latihan jelang menghadapi Persis Solo, Arema FC digembleng dengan latihan cukup berat. Selain mengejar ketahanan fisik, hal ini untuk meningkatkan mental pemain, agar tidak mudah goyah selama pertandingan.
“Kami mengejar untuk peningkatan mental pemain. Karena salah satu evaluasi dari dua pertandingan sebelumnya, mental para pemain yang harus diperbaiki,” ujar Pelatih Singo Edan, Marcos Santos.
Pelatih asal Brasil itu menjelaskan, bahwa kedua lawan Arema sebelumnya memang bukan lawan yang mudah. Namun, melihat bermain di kandang, Arema seharusnya bisa bermain lebih baik dan konsisten.
Oleh sebab itu, pertandingan selanjutnya bukan sebagai ajang untuk mencari pengalaman lagi. Melainkan, laga profesional dalam sebuah kompetisi, untuk bisa bersaing di papan atas klasemen dan di jalur perebutan juara liga.
“Tentu saja bermain di sana (Solo) adalah hal yang sulit. Namun, pemain harus kerja keras untuk mengembalikan mental sebagai pemenang di pertandingan,” lanjut Marcos.
Arema memiliki statistik cukup baik saat menghadapi Persis Solo. Singo Edan unggul di lima pertemuan terakhir di berbagai kompetisi dari Laskar Sambernyawa. Arema berhasil menang tiga kali dan dua sisanya imbang.
“Kami tetap respect terhadap lawan, sehingga tim tetap termotivasi untuk bisa menang. Karena tidak ada yang menyepelekan, dan semua tim di liga itu bagus, tapi, kami yakin bisa membawa tiga poin,” pungkasnya. (rex/jon)