spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Benahi Performa Yoyo

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, DENPASAR – Performa bagai yoyo yang naik turun dalam 10 laga terakhir di BRI Liga 1 2021/2022, membuat kritikan tajam diterima Arema FC. Bahkan, karangan bunga dukacita diterima oleh tim Singo Edan usai kekalahan dari Persib Bandung. Pendukung Arema FC ingin tim pujaannya segera bangkit apalagi kompetisi sudah memasuki akhir musim.

Sejak jeda kompetisi karena FIFA Matchday pertengahan Januari lalu, performa Arema FC memang terlihat naik turun. Sempat menang susah payah atas Persela dan Persipura, tim asuhan Eduardo Almeida tersebut kemudian bermain imbang 1-1 melawan Persija dan Persiraja.

Usai imbang, Arema FC bangkit dengan memenangkan laga melawan Persita dan Madura United. Sayangnya, dua laga berikutnya Muhammad Rafli dkk kalah dua kali dari Persebaya Surabaya dan Persik Kediri, sekaligus menghapus catatan apik 23 laga beruntun tanpa kekalahan. Kritikan tajam mulai diterima tim Arema FC. Apalagi, kekalahan dialami saat melawan rival Jatim, Persebaya dan juga Persik.

Arema FC berusaha bangkit di pekan berikutnya. Kemenangan didapatkan saat melawan Barito Putera. Namun, lagi-lagi kekalahan di terima di pekan 30 dan kali ini melawan Persib. Skor akhir Derby Tim Biru tersebut sekaligus menipiskan peluang Arema FC untuk juara kompetisi, karena kini tertinggal delapang poin dari pemuncak klasemen Bali United, serta lima poin dari Persib. Arema FC pun tergusur ke posisi lima, padahal di akhir Januari lalu masih berada di puncak klasemen.

“Turut berdukacita atas hilangnya jiwa Singo Edannya kadit nade maneh (tidak edan lagi),” tulis papan ucapan yang dikirim dengan nama Pelatih Online tersebut.

Lantas, di papan berikutnya pun tak kalah kritis. Mereka bahkan mulai memberikan hastag lupakan juara. “Gak pelatih gak pemain, mohaled hebak #lupakan juara,” tulis papan yang juga dikirim dengan nama Pelatih Online.

Menurut Aremania asal Dinoyo, Endra Wirawan, wajar bila ada sebagian Aremania yang mulai bergerak melakukan hal tersebut (memberikan karangan bunga). Sebab, suporter pun sudah dalam beberapa laga terakhir melihat performa tim yang jauh menurun bila dibandingkan putaran pertama.

“Parameternya, tentu hasil pertandingan. Putaran pertama, hanya sekali kalah. Putaran kedua, dalam 13 pertandingan sudah tiga kali kalah,” ujar Endra.

Tidak hanya itu, permainan dinilai juga tidak mencerminkan keinginan menjadi juara. Hal ini terlihat setelah unggul gol, tim terlihat mulai mengurangi intensitas serangan.

“Banyak yang memberikan kritik, dinilai sebagai pelatih online. Dukungan sudah diberikan, kalau permainan tidak bagus, tidak mungkin suporter diam saja,” beber dia.

Hal nyaris sama diakui Aremania asal Talangsuko, Hanes Tri Wicaksono. Menurut dia, asa juara menipis karena performa yang tidak bagus di putaran kedua. “Padahal tinggal konsisten sedikit lagi. Sekarang malah peluang jadi runner up juga tipis. Kami berharap ada pembenahan dari performa naik turun ini,” ungkapnya.

Manajemen Arema FC memberikan respon terkait kiriman karangan bunga dari Aremania tersebut. Aksi itu dinilai sebagai bentuk aspirasi atas kecintaan suporter terhadap klub.

“Kami melihatnya dari sisi dinamika dan aspirasi yang datang dari Aremania. Apapun itu wujudnya, tetap merupakan saran dan masukan,” ungkap Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

Masukan dari Aremania tersebut menjadi semangat tersendiri bagi manajemen Arema FC kedepan. Terlebih setelah melihat perkembangan persaingan di papan atas musim ini Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana langsung berpikir jauh kedepan bagaimana membangun tim yang solid untuk kompetisi Liga 1 musim depan.

“Kedepan kita akan terus berbenah, semoga Aremania juga demiikian, mempersiapkan diri menyambut kompetisi yang rencananya bisa dihadiri oleh  penonton. Ini tentu adalah momentum yang akan kita nantikan. Semoga terjalin mutualisme yang erat dan baik,” tambah Sudarmaji.

Manajemen Arema FC juga mengucapkan terimakasih atas dukungan Aremania yang diwujudkan dalam bentuk kritik yang membangun. “Serta semata-mata tujuannya untuk kebaikan,  Arema FC dan Aremania. Kritik konstruktif sangat kami terima, kritik destruktif yang mengarah pada pengrusakan ancaman yang berujung pada penghilangan nyawa harus dihindarkan,” tandas Sudarmaji. (ley)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img