MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Catatan besar diarahkan pada pertahanan Arema FC. Tim asuhan Fernando Valente tersebut kembali bermasalah di sektor tersebut, sehingga kembali kebobolan tiga gol, setelah dalam tiga laga sebelumnya cleansheet. Tim Singo Edan pun menjadi tim dengan catatan kebobolan terbanyak di kompetisi musim ini bersama Bhayangkara FC.
Hingga pekan 13, sebanyak 25 gol telah bersarang ke gawang Arema FC. Artinya, hampir dua gol diterima Mikael Tata dkk di setiap laga. Kondisi ini pun diakui sebagai salah satu masalah di timnya yang mesti segera diatasi.
Bahkan, saat melawan Persebaya Surabaya Sabtu (23/9) lalu, dinilai karena tak apiknya cara bertahan Arena FC. Pelatih Fernando Valente mengatakan, lini pertahanan masih kurang karena banyaknya permasalahan di sektor tersebut. Seperti cederanya sejumlah pemain dan banyak menggunakan pemain muda.
Saat ini, Alfarizi dan Asyraq Gufron yang kenyang pengalamab main di Liga 1 mengalamai cedera. Sebelumnya, Ichaka Diarra juga berkutat dengan masalah hamstring dan kini baru kembali pada skuad utama.
“Kami harus membuat sejumlah perubahan selama sepekan lalu. Kami juga ada masalah dengan pengalaman bertanding pemain kami. Ada dua pemain muda di lini pertahanan kami pada laga ini. Tentu mereka membuat sejumlah kesalahan. Namun, ini adalah proses yang akan kita lalui,” papar Valente.
Terkait pemain muda, dalam beberapa laga Arema FC memang mempercayakan fullback kiri dan kanan pada Mikael Tata serta Achmad Maulana. Malahan, Achmad Maulana sejatinya bukan bek karena selama ini posisinya adalah gelandang.
Selain itu, berkaca dari laga lawan Persebaya, bola mati menjadi salah satu ancaman besar di pertahanan Arema FC. Baik melalui tendangan bebas maupun tendangan sudut, kerap kali membuat Syaeful Anwar dkk kalang kabut. Malahan, Syaeful membuat kesalahan ketika bola umpannya diserobot pemain lawab dan meruntuhkan pertahanan solid Singo Edan.
“Kami juga kebobolan dari bola mati. Ini karena kami tidak bisa membuat organisasi permainan yang bagus,” tuturnya.
Pria asal Portugal ini memastikan bahwa timnya tak akan berhenti berproses. Pelatih 64 tahun ini menyebut akan melakukan sejumlah pembenahan agar bisa tampil lebih solid di laga-laga mendatang.
“Kami akan coba lebih konsisten dan terorganisir dalam bermain. Ke depan, inilah yang akan kami coba benahi. Kami terus belajar. Ke depannya, kami akan bisa menang dari tim-tim lain,” pungkas dia. (ley)