.
Sunday, December 15, 2024

Stetsa Ramadan Camp SMAN 4 Malang

Bentuk Karakter Siswa Jadi Pribadi Berkualitas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMA Negeri 4 Malang menggelar pondok ramadan. Namanya Stetsa Ramadan Camp. Digelar selama empat hari sejak Senin (3/4) lalu. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas X dan XI.

Temanya ‘Belajar Tuntas, Puasa Totalitas, Ramadhan Berkualitas’. Mengacu pada tema ini, Stetsa Ramadan Camp menjadi satu momentum yang dapat membentuk karakter siswa. Supaya mereka menjadi pribadi yang berkualitas.

KHUSUK: Stetsa Ramadan Camp menjadi kegiatan untuk meningkatkan kualitas ibadah siswa.


Kepala SMA Negeri 4 Malang Dr. Hari Wahjono, M.Pd mengatakan Bulan Ramadan penuh dengan hikmah. Penting bagi muslim menjadikan bulan ini sarat dengan makna. Salah satunya momentum untuk melatih diri berkarakter keislaman yang kuat. “Intinya disitu. Karena bulan ini adalah bulan latihan untuk mengasah diri secara fisik dan rohani,” katanya.


Hikmah itu juga bisa diraih oleh guru. Yakni dengan meningkatkan kualitas kinerjanya. Sedangkan bagi siswa meningkatkan kualitas belajarnya. “Maka hikmah yang bisa diambil adalah bekerja dan belajar penuh amanah dan tanggung jawab. Supaya bernilai ibadah,” imbuhnya.

ANTUSIAS: Para siswa mengikuti kegiatan Stetsa Ramadan Camp dengan antusias.


Dia menambahkan, Hikmah lain di Bulan Ramadan, adalah siswa dapat berlatih lebih disiplin. Puasa telah menempa mereka dengan lapar dan dahaga. Serta yang utama menahan dari nafsu amarah dan hasrat dunia yang membuat manusia berpaling dari Tuhannya. “Bulan suci ini telah melatih kita untuk mensucikan diri dari hasrat dunia dan perbuatan yang menyimpang. Semoga anak-anak kami dapat mengambil hikmahnya,” ujar Hari.


Selama empat hari pembinaan rohani tidak hanya diberikan pada siswa yang muslim. Yang non muslim Juba mendapat bimbingan dan pembinaan rohani. Misalnya siswa yang Nasrani, ada kegiatan Retret di Batu. Nama kegiatannya Pondok Kasih. Waktunya bersamaan dengan Stetsa Ramadan Camp.

PENTING: Salah satu pemateri Stetsa Ramadan Camp menyampaikan materinya untuk menambah wawasan siswa SMAN 4 Malang.


Hari menjelaskan, empat hari kegiatan Stetsa Ramadan Camp tidak meninggalkan kegiatan belajar reguler. Siswa dan siswi mengikuti kegiatan secara bergilir atau berseling. Sistemnya asinkron. Mereka yang tidak mengikuti kegiatan Stetsa Ramadan Camp di sekolah harus mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah. “Kita bikin asinkron, supaya proses belajar tidak terganggu,” tuturnya.


Sementara itu, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Malang Fitroh Mushbihin Diwanto, S.Pd.I mengatakan, Stetsa Ramadan Camp dimanfaatkan untuk membentuk karakter dan keimanan siswa.

“Ini adalah momen yang sangat luar biasa. Karena kegiatan ini sangat sulit dilakukan di luar bulan ramadhan. Mengingat di sini adalah SMA Negeri tidak semua siswa muslim,” ucapnya.


Disampaikan juga, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk mempraktikkan ilmu agama di sekolah secara maksimal.

“Momen seperti ini kami pergunakan secara maksimal untuk kegiatan ibadah seperti, sholat dhuha berjamaah, tadarus, istighosah dan kegiatan keagamaan lainnya,” imbuhnya.


SMA Negeri 4 Malang memakai materi yang sudah disepakati oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Agama Islam Kota Malang. Yang mana dalam modul tersebut memiliki materi-materi yang memang untuk kegiatan pondok ramadhan seperti Fiqih Kontemporer yang menjelaskan tentang isu-isu terkini.


“Selain materi dari MGMP, kegiatan ini juga diisi oleh beberapa dari pemateri luar dengan tema ngaji medsos serta materi-materi yang sesuai dengan remaja saat ini,” ucap Fitroh.


Selain itu, untuk memaksimalkan kegiatan ini, siswa putra dan putri dipisah. Untuk putra, dilaksanakan Senin dan Rabu. Dan untuk putri dilaksanakan Hari Selasa dan Kamis. Sedangkan bagi siswa non muslim tetap melaksanakan kegiatan belajar secara online.


“Siswa putra dan putri kami pisah. Karena ini adalah kesempatan yang baik untuk memberikan pemahaman terhadap siswa tentang batasan antara laki-laki dan perempuan,” terang Fitroh.


Di hari pertama, para siswa mengikuti kegiatan mulai pukul 07.00 sampai 20.00 WIB. Atau selepas salat isya dan tarawih. Sedangkan pada hari kedua hanya sampai Pukul 15.30 WIB atau selepas sholat ashar.


Fitroh mengungkapkan, anak didiknya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Selain melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, mereka juga memperoleh beberapa materi lain. Diantaranya, Adab Terhadap Guru dan Teman, Ngaji Medsos, Korelasi Antara Agama dan Negara dan LGBT Pemantik Murka Allah SWT.


Untuk mengurangi rasa jenuh, para siswa diajak Ice Breaking dan Kuis dengan hadiah menarik. Stetsa Ramadan Camp akan ditutup dengan pelaksanaan Nuzulul Quran, Senin (10/4) mendatang.

“Harapannya setelah kegiatan ini, para siswa bisa lebih baik lagi. Bisa menjaga komunikasi, adab dan cara berpakaiannya. Termasuk bisa menjaga diri dari hal-hal yang tidak semestinya,” ucap Fitroh mengakhiri. (imm/hud/sir/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img