MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang menyeriusi isu-isu kaum perempuan. Khususnya yang kini tengah dibahas dalam Ranperda Pengarusutamaan Gender Kota Malang. Salah satunya mengatur regulasi agar setiap wilayah kecamatan maupun kelurahan di Kota Malang memiliki Kelompok Kerja (Pokja) khusus mengatasi isu-isu perempuan dan anak.
Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko dalam Penyampaian Jawaban Wali kota terhadap Pandangan Umum Fraksi terhadap Ranperda Pengarusutamaan Gender dalam forum paripurna DPRD Kota Malang, Rabu (7/6) kemarin.
“Soal pembentukan pokja ini sudah dan kebijakan kearah sana sudah diatur di Pasal 35 sampai 40 di Ranperda ini,” jelas Sofyan Edi.
Ia mengatakan tidak hanya pembentukan Pokja khusus, Ranperda ini juga akan mengatur regulasi dimana perangkat terkecil di wilayah kependudukan di Kota Malang akan diembani tugas yang konsen pada masalah perempuan dan anak.
Seperti penyediaan akses aspirasi di tingkat RT RW yang menyediakan layanan advokasi, bantuan hukum, konseling kepada isu tersebut.
“Khususnya pada kasus-kasus atau pada korban kekerasan pada perempuan dan anak-anak. Kita atur regulasi dimana tingkat perangkat RT RW nanti punya tupoksi itu,” tegas Sofyan Edi.
Program pemberdayaan perempuan juga menjadi keharusan. Program seperti pelatihan keterampilan pada perempuan akan diatur sedemikian rupa agar bisa secara rutin dan menyeluruh menyentuh kaum perempuan di Kota Malang.
Termasuk di dalamnya diatur alokasi anggaran di masing-masing perangkat daerah. Ke depan, seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang akan diminta untuk membuat program seperti pelatihan keterampilan bagi kaum perempuan.
“Karena program-program pemberdayaan perempuan seperti ini juga sangat penting agar mengurangi tingkat ketergantungan perempuan terhadap pria dan kondisi di sekitarnya,” pungkasnya. (ica/aim)
