MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang resmi melepas sebanyak 558 atlet dari Kota Malang untuk bertanding di Porprov VII Jawa Timur. Pelepasan itu ditandai dengan pemberangkatan kirab para atlet keliling Kota Malang.
Start kirab berangkat dari Balai Kota Malang Rabu (15/6) dan dikawal puluhan jeep dan moge. Pelepasan atlet untuk bertanding ke Porprov itu dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko.
Untuk Porprov kali ini Sutiaji berharap kontingen Kota Malang mencatatkan posisi dua besar. Target itu dikatakan dia cukup realistis meski pada Porprov sebelumnya Kota Malang hanya berada di peringkat keempat.
“Tentu menegaskan ketika berangkat dari sini sudah ditentukan, sudah dicanangkan yang namanya target mudah-mudahan bisa terpenuhi target 50 perunggu, 50 perak dan 70 emas bisa tercapai. Mudah-mudahan (dua besar),” sebut Sutiaji.
Sutiaji meminta kepada para atlet untuk bisa fokus sepenuhnya terhadap pertandingan di Porprov. Meskipun dia menyiratkan telah menyiapkan bonus, namun itu bukan semata tujuan untuk bertanding di Porprov.
Beberapa cabor yang diandalkan dari Kota Malang misalnya ada atletik, sepatu roda, sepada balap panahan hingga dansa. “Saya minta pada teman-teman, motivasi olahraga bukan karena bonus tapi prestasi,” pintanya.
“Kalau orientasi olahraga itu sudah kesana, ya nanti rusak. Jadi namanya bonus ya dapat setelahnya. Saya pesan jaga sportifitas olahraga, fairplay. Kita tunduk dan taat pada aturan dan itu yg harus dikuatkan bersama,” tutur Sutiaji.
Secara rinci kontingen Kota Malang terdiri dari 558 atlet dengan 129 ofisial yang berasal dari 42 cabor dan 7 cabor eksebisi (Arung jeram, e-sport, softball dan baseball, berkuda, Kriket, Kurash dan Gateball). Total ada 737 nomor kelas yang dipertandingkan.
Kesemua atlet ini sudah melalui beberapa seleksi dan kesiapan sehingga sangat siap untuk berlaga di Porprov. “Persiapan seleksi berjenjang, dari seluruh cabor dipersilahkan memasukkan atletnya,” terang Ketua Kontingen Atlet Kota Malang, Prof As’ad Munawir.
“Kemudian dari jumlah atlit kontingen itu baru kita lakukan seleksi kelayakan. Kita tes fisik di UM, lalu kita lakukan tes Seca, alat yang sifatnya medical sport dengan teknologi modern kita tahu body mass index. Jadi kita tahu berapa otot dalam tubuh dan skoring tertentu lainnya,” tutupnya. (ian/mar)