MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Binus University Malang senantiasa terus mengasah kompetensi dari setiap mahasiswanya. Termasuk melalui pameran hasil karya dari Binusian (Sebutan untuk mahasiswa Binus) dalam kegiatan Design, Designer, Designest. Kegiatan tersebut digelar di Malang Creative Center, mulai Jumat (10/2) hingga Minggu (12/2).
Kepala Program Studi (Kaprodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Interactive Design and Technology (IDT) Victor Adiluhung Abednego,ST.,MDs menuturkan bahwa kegiatan pameran tersebut tidak hanya sekedar ajang show off mahasiswa, namun juga sekaligus untuk ujian akhir semester bagi tiga prodi, yakni DKV, IDT serta Desain Interior.
“Jadi ini sebenarnya pameran satu fakultas yang menaungi tiga prodi tersebut. Ini pameran dari 15 mata kuliah dengan tema-tema yang berbeda, sesuai dengan mata kuliahnya. Intinya kami ingin anak-anak jadi seorang designer,” ungkap Victor kepada wartawan di sela-sela kegiatan pameran.
Terdapat kurang lebih 970 karya dari 500 mahasiswa yang dipamerkan. Bentuk karyanya bermacam-macam, diantaranya adalah gambar, fotografi, desain eksibisi, desain furniture dan masih banyak lagi. Pelaksanaan pameran di MCC salah satu tujuannya adalah agar bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
“Intinya kami ingin anak-anak percaya diri. Goal nya itu. Terus yang kedua kami ingin yang merespon karyanya tidak hanya teman-temannya sendiri. Itulah yang menjadi alasan kami mengapa menggelar acara di sini. Kalau di kampuskan masyarakat umum sungkan untuk masuk,” ujarnya.
Victor merasa sangat puas dengan hasil yang telah diberikan oleh para mahasiswa Binus Malang dalam menggelar pameran tersebut. Membuka pameran di MCC menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa.
“Kami sedikit takut sebenarnya membuka pameran di sini, karena kami tidak tahu bagaimana respon masyarakat. Selain itu juga kesiapan dari anak-anak seperti apa. Namun keduanya melebihi ekspektasi kami, semua berjalan dengan sangat baik,” tuturnya.
Sedangkan Kepala Program Studi Desain Interior, Ira Audia Agustina,ST. MDs menuturkan bahwa melalui penyelenggaraan di luar kampus ini menjadikan mahasiswa berani untuk show off diluar kampus.
“Jadi ketika nanti ada pengunjung yang datang dan menanyakan secara langsung, mereka bisa menjelaskan. Belajar untuk mempresentasikan karya mereka di ruang publik,” ujarnya.
Kegiatan pameran tersebut senantiasa dilakukan setiap akhir semester, namun penyelenggaraan sebelumnya hanya di lingkungan kampus. Meskipun digelar dengan banyak kekurangan, Ira mengapresiasi terhadap apa yang telah ditampilkan oleh para mahasiswa. (adm/bua)
