Tuesday, September 16, 2025
spot_img

Beras Premium Masih Langka

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Beras premium masih sulit ditemukan di pasaran. Ini terjadi di Kota Malang. Salah satunya Pasar Besar Malang (PBM).

Pedagang mengaku meskipun pasar murah, dan gelontoran beras dari Bulog sudah dilakukan beberapa merek beras premium yang populer masih langka.

Ini disampaikan salah satu pedagang peracangan di PBM, Zakiah. Kepada Malang Posco Media, dia mengatakan  pelanggannya kerap berbalik tidak jadi membeli beras karena merek yang diinginkan tidak ada.

“Beras premium merek Lahap, Mentari, Sania tidak ada. Terjadi sudah hampir sebulanan ini. Pembeli ya biasanya cari tiga merek itu kalau ke sini. Tapi di saya masih kosong, sulit,” beber Zakiah saat ditemui Malang Posco Media, Senin (15/9) kemarin.

Ia menjelaskan saat mencari stok beras-beras premium tersebut di distributor, ketiga merek itu masih ada akan tetapi sangat terbatas. Alhasil kebanyakan pedagang eceran sepertinya tidak mendapatkan jatah.

Merek lain seperti Beras SPHP dari Bulog dan merek seperti Lahan Pangan saja yang bisa ia stok. Harganya juga masih tinggi di angka Rp 60 sampai Rp 62 ribu per 5 kilogram untuk SPHP. Sementara merek Lahan Pangan di angka Rp 80 ribu per 5 kilogram.

“Kalau pun ada, seperti merek Lahap, Sania itu belinya harus yang besar yang 25 kilogram. Itu lebih mahal, dan banyak yang tak jadi beli. Mau tak mau beli yang merek tidak terkenal yang penting ada,” papar Zakiah.

Pedagang bahan pokok lainnya di PBM, Harianto, juga mengaku tidak bisa menyetok beras premium sejak semingguan. Ia mengaku sulit mencari stok beras premium tersebut. Dia menyadari ada keterbatasan produksi dari pusat.

Hal ini mengakibatkan daya beli pelanggan atau pembeli di lapaknya berkurang. Hari menyampaikan jika untung-untungan bisa menyetok beras premium.

“Harganya sebenarnya tak terlalu naik, tapi stoknya itu lho yang sulit. Katanya dari pusat, Wilmar tidak produksi ya? Kami ndak tahu kenapa kok tidak produksi banyak lagi. Kadang saya dapat (stok beras premium), kadang tidak ada. Sudah hampir sebulan ini,” kata Harianto.

Pemkot Malang memastikan terus melakukan monitor ketersediaan bahan pangan ini secara berkala setiap minggunya.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan  Setda Kota Malang Ir Diah Ayu Kusumadewi MT sempat menjelaskan bahwa isu beras oplosan sebulan lalu menjadi salah satu penyebab terhambatnya ketersediaan beras premium.

“Tetapi untuk stok di Bulog sudah dipastikan aman. Kami pantau terus berkala setiap minggu,” tegas Diah.

Sementara itu Wakil Pimpinan Kantor Bulog Cabang Malang, Mochammad Bramanda, menjamin ketersediaan pasokan beras dari gudangnya untuk wilayah Malang Raya, Pasuruan Raya, dan Kota Batu. Ia memastikan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai stok.

“Stok kami sekitar 40.000 ton. InsyaAllah aman sampai akhir tahun ini dan tahun depan,” jelas Bramanda saat dikonfirmasi.

Ditambahkannya stok tersebut akan kembali bertambah seiring masuknya musim tanam kedua (MT2) yang diperkirakan j pada bulan September ini. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img