spot_img
Saturday, June 28, 2025
spot_img

Berawal dari Tugas Sekolah, Kini Punya Empat Rumah Belajar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kegigihan Vina Dhesya Maharina Dwinata Bangun Komunitas Laskar Belajar

Sosok muda dan luar biasa  terpancar dari diri Vina Dhesya Maharina Dwinata. Alumnus SMPN 7 Malang ini, berani mengambil andil mencerdaskan kehidupan bangsa. Mengumpulkan lebih kurang 60 orang, mendirikan komunitas Relawan Laskar Belajar.

MALANG POSCO MEDIA- Cerita keberanian  Vina, sapaan akrab  Vina Dhesya Maharina Dwinata berawal 2019 lalu. Saat itu ia sedang duduk di bangku Kelas XII  SMA Negeri 6 Malang. Vina mendapatkan tugas mata pelajaran Sosiologi, yang mengharuskan ia mewawancara masyarakat terkait problematika di lingkungannya.

“Ayah saya saat itu cerita, bahwa di daerah Jalan Muharto Gang VII ada yang namanya kampung pemulung. Dan di sana pernah dibuka tempat belajar untuk anak-anak sekitar. Tetapi saya tidak tahu apakah masih aktif, sehingga saya datang ke tempat tersebut,” ceritanya.

Ia kaget, saat anak-anak di tempat itu menyambut dengan antusias. Mereka mengira Vina adalah guru baru, yang akan mengajari mereka belajar. Ternyata tempat belajar itu sudah lama tak aktif. Tanpa ada rasa berat hati, ia langsung mengajar anak-anak tersebut.

“Mereka jumlahnya sekitar 60 anak, dari berbagai jenjang. Bahkan di awal itu, saya sempat menempati ruangan untuk menyimpan keranda. Dan karena sempit, peserta ini sampai ada yang di luar pintu,” cerita perempuan berusia 21 tahun, ini.

Dengan metode sederhana, ia berusaha membantu anak-anak itu belajar, sesuai kebutuhan mereka. Usai mengajar, dia melanjutkan tugas sekolahnya untuk mewawancara masyarakat.

Dirinya mendapatkan cerita, bahwa sudah tidak ada relawan atau pengajar, yang membantu anak-anak di sana. Melihat semangat belajar anak-anak dan kondisi masyarakat di sana, hatinya seketika terketuk. Tanpa pikir panjang, mulutnya mengucapkan, ‘Kalau begitu biar saya saja yang mengajar’.

Vina kemudian membagikan kesempatan itu melalui media sosial. Tanggapan teman-temannya sangat positif. Bahkan saat itu banyak siswa lintas sekolah, yang mau mengikuti pergerakan Vina di masyarakat. Sampai akhirnya melahirkan Komunitas SMA Kota Malang.

“Setelah kami lulus dari bangku SMA tahun 2020 lalu, kebetulan banyak dari kami yang masuk di perguruan tinggi (PT) di Kota Malang. Baik yang negeri maupun swasta. Karena elemennya semakin beragam, akhirnya nama komunitas itu sepakat kami ganti menjadi Relawan Laskar Belajar,” ujar Vina.

Ia mengatakan, bahwa capaian peserta belajar dari Laskar Belajar yang paling utama adalah sikap alias attitude. Menurut dia, kemampuan kognitif alias kecerdasan seorang anak itu menjadi sebuah bonus. Karena saat ini, hal yang paling dibutuhkan anak adalah kebiasaan dan pemahaman terkait attitude.

 Saat ini sudah ada empat tempat belajar yang dinaungi Laskar Belajar. Mulai dari Rumah Belajar Nusantara di Jalan Muharto gang VII, Satu Atap Sejuta Mimpi yang disingkat Satapsemi di Jalan Muharto gang V, Aksara di Rusunawa Kelurahan Buring, dan Omah Harsa di Tanjung Kecamatan Sukun.

Sebelumnya sempat ada satu tempat belajar di bantalan rel kereta api (KA) yang dinamakan Lentera Bangsa. Sayangnya karena alasan satu dan lain hal, rumah belajar (rumbel) ini harus ditutup 2023 lalu.

Menjadi seorang relawan di usia muda, bukan hal yang bisa dianggap enteng. Apalagi di rentang umur itulah, seseorang merencanakan dan membangun masa depan. Seperti yang dilakukan Vina, yang saat itu kuliah di Jurusan PGSD Universitas Negeri Malang (UM) dan bekerja di tempat les privat.

“Saya harus menata jadwal, menggunakan skala prioritas. Di Komunitas Laskar Belajar kami agendakankegiatan setiap hari Minggu, memang sudah saya sediakan waktu kosong. Apabila ada agenda di luar Minggu, maka saya selesaikan kewajiban utama saya di kuliah dan bekerja, dan langsung melanjutkan ke agenda komunitas,” ujar Sekretaris Yayasan Bersama Anak Bangsa Malang, ini.

Ia juga menggelorakan gerakan anak muda anti-mager alias malas gerak. Karena saat ini kerap kali banyak anak muda maupun masyarakat, yang sering lalai karena mager. Sehingga hal yang harus diingat untuk melawan mager, menurut Vina yakni komitmen dan tanggung jawab.

Hal inilah yang menjadi pendorong dan semangat, dalam membangun motivasi melawan rasa mager. Vina sendiri juga kerap kali dihantui rasa mager, namun komitmennya yang membakar kembali semangat mengabdi. Selain itu, menambahkan aktivitas lain untuk mencegah kebosanan, seperti olahraga bareng teman dan lain sebagainya.

“Meskipun banyak sekali kegiatan, saya tetap harus bisa memanajemen waktu dengan baik. Seperti saya akan menonaktifkan media sosial dua hari setiap bulannya. Saya mencari ketenangan. Selain kesahatan fisik, kesehatan mental dan psikologis juga penting. Dan ini yang selalu saya rawat agar tetap seimbang, selain menjaga kesehatan fisik,” sebut Vina.

Alumnus Jurusan PGSD UM yang baru lulus Juni 2024 lalu ini, berharap untuk komunitas yang didirikannya ini bisa menjangkau semakin banyak anak. Bahkan bisa menyebar di berbagai wilayah tak hanya yang sudah aktif saat ini.

“Bagi rekan saya yang aktif di komunitas Laskar Belajar ini, bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat di tempat lain agar lebih bermanfaat. Saat ini anggotanya kurang lebih sudah di kisaran 60 orang untuk periode 2024 ini. Kalau dijumlah dengan angkatan dari tahun-tahun yang lalu jadinya sangat banyak,” pungkasnya. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img