spot_img
spot_img
Friday, March 29, 2024
spot_img
spot_img

Berbanding Terbalik Dengan Putri Candrawahti, AV Lahiran di Rutan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Nasib AV, napi di Rutan Perempuan Surabaya di Porong, Sidoarjo ini berbeda dengan Putri Candrawahti (PC), bagaikan langit dan bumi. Pasalnya AV usai melahirkan anak kelimanya pada Selasa (20/9) di Puskesmas Porong sekitar pukul 10.00 WIB tetap kembali ke Rutan bersama bayinya.

Berbeda dengan istri Irjen Ferdy Sambo meski telah ditetapkan menjadi tersangka bersama suaminya dalam pembunuhan Brigadir Yosua, tapi tak pernah ditahan polisi.

Dilansir dari detikJatim, Jumat (23/9), AV melahirkan bayi berjenis kelamin laki-lakI dalam kondisi sehat dengan berat 3 kg dan panjang 50 cm. Namun, Karena status tahanannya, AV terpaksa harus merawat balitanya itu di rutan. Ia menjadi napi karena terjerat kasus penipuan jual beli 700 karton minyak goreng dan divonis 12 bulan.

AV masuk ke Rutan sejak hamil 7 bulan, tepatnya pada 27 Juli 2022. Selama itu, ia tetap mendapatkan perawatan dan pemeriksaan kandungan oleh bidan Rutan.

“Sejak masuk ke Rutan Perempuan Surabaya pada 27 Juli 2022 lalu, kami terus memperhatikan kesehatan AV dan kandungannya,” ujar Karutan Perempuan Surabaya Amiek Diyah Ambarwati.

Dengan demikian, apa alasan polisi tak menahan Putri Candrawathi? Hingga Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto pada Kamis (1/9) membeberkan tiga pertimbangan kenapa pihaknya tak menahan Putri Candrawathi.

“Ada permintaan dari kuasa hukum Ibu PC untuk tidak dilakukan penahanan. Penyidik masih mempertimbangkan pertama alasan kesehatan, kedua alasan kemanusiaan, dan yang ketiga masih memiliki balita,” kata Budi seperti dilansir dari detikNews.

Kini, polisi mengatakan Putri telah dicegah ke luar negeri dan wajib melapor dua kali sepekan.

“Di samping itu, penyidik juga telah melaksanakan pencekalan terhadap Ibu PC dan pengacara menyanggupi untuk Ibu PC akan kooperatif, dan ada wajib lapor,” ujar Ketua Timsus itu.

Hukum bagi rakyat kecil di negeri ini memang tajam ke atas tumpul ke bawah. Apalagi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang masih jadi dongeng semata.

(abq/iwd/dtc/mg7/lin)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img