MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sejumlah mantan pemain Arema FC kaget ketika mendapati kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu. Ada pemain yang menanyakan kabar dan kondisi mantan rekannya, hingga ada pula yang sudah melihat kondisi markas Tim Singo Edan.
Salah satu yang sempat datang adalah Gelandang Borneo FC Hendro Siswanto. Akhir pekan lalu, di datang bersama istri dan tiga anaknya. Hendro mengakui belum menghubungi pemain Arema, namun ia memilih langsung datang ke Stadion Kanjuruhan.
Ia menyadari kondisi berduka tim dan skuad Arema FC karena Tragedi Kanjuruhan. Akan tetapi, kapten tim Singo Edan di tahun 2019 itu tetap memberikan suntikan moril untuk mereka yang mengalami langsung kejadian.
“Saya belum menghubungi teman-teman di Arema, takut salah ngomong. Saya cuma melihat berita di twiter, live streaming video. Saya sendiri mbrebes mili, apalagi pemain Arema yang melihat langsung kejadian, dan bantu mengevakuasi yang meninggal,” kata dia.
Menurut dia, Tragedi Kanjuruhan adalah tragedi terbesar yang pernah diketahuinya di Indonesia. Ia sendiri sempat mengalami Kanjuruhan Disaster di musim 2018, namun imbasnya tak seperti saat ini.
Ia pun menyempatkan diri datang di sela off aktivitas latihan timnya. Pemain berusia 32 tahun ini hadir melihat stadion yang sempat membesarkan namanya di sepak bola Indonesia tersebut, sekaligus berbelasungkawa.
“Ini stadion bersejarah buat saya. Pertama kali saya seleksi timnas pertama kali karier saya ya di stadion ini. Kalau ada kejadian seperti ini sedih sekali. Saya dulu mikir, kalau punya anak, kalau Arema main di sini mereka saya ajak nonton di sini,” kata Hendro.
“Tapi saat ada kejadian ini, saya lihat banyak anak kecil jadi korban, nelongso. Mau ajak anak ke stadion jadi takut sekali. Apalagi saya pelaku sepak bola. Pemain saja takut, apalagi orang tua lain,” tambah dia.
Sementara, mantan pemain lainnya, Purwaka Yudi Pratomo mengakui tidak enak hati untuk menanyakan langsung ke sejumlah mantan rekan timnya. Ia hanya melihat perkembangan di media atau media sosial, selain memberikan ucapan dukacita.
“Sempat menghubungi satu pemain, hanya menyampaikan turut berduka. Tidak enak kondisinya kan sedang berduka sekali pasti. Yang jauh saja merasakan sedih, apalagi mereka yang ada di lokasi,” tutur dia. (ley/bua)