spot_img
Thursday, April 24, 2025
spot_img

Berdiaspora di Dunia Mengabdi untuk Indonesia

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Oleh: Bayu Darmala

-Advertisement- HUT

Staf Rektorat, Universitas Muhammadiyah Malang

Berkesempatan untuk berdiaspora dan menimba ilmu di luar negeri merupakan sebuah privilege luar biasa yang perlu dimanfaatkan dengan sungguh sungguh oleh para mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengalaman, baik akademik maupun non akademik. Apalagi bila menempuh pendidikan di negara besar dan multikultiural seperti Amerika Serikat yang dikenal melahirkan banyak ilmuwan dunia serta memilki beragam budaya yang menarik untuk dipelajari.

Sebagai delegasi Indonesia, selain aktif di kegiatan akademik kampus, menjadi penting untuk terlibat di berbagai kegiatan sosial budaya masyarakat sekitar agar bisa menceritakan pengalaman menarik untuk memotivasi teman teman di Indonesia setelah studi kita selesai.

Selain menambah wawasan dan pengalaman, keaktifan berdiaspora dalam kegiatan sosial budaya dapat memperluas relasi pertemanan global yang bisa dimanfaatkan untuk jembatan diplomasi. Di Amerika serikat tempat penulis belajar, tepatnya di negara bagian Arizona, banyak sekali diselenggarakan festival lokal yang menampilkan keberagaman serta keunikan budaya setempat.

Berikut empat kegiatan kebudayaan yang bisa diikuti mahasiswa Indonesia di Amerika. Pertama, Tucson Meet Yourself – Arizona. Tucson Meet Yourself adalah festival rakyat akhir tahun yang diselenggarakan selama tiga hari setiap bulan Oktober. Acara ini merupakan festival unggulan dari komunitas Southwest Folklife Alliance (SFA), sebuah organisasi nirlaba yang merupakan afiliasi dari The University of Arizona.

Text Box: Festival Tucson Meet Yourself ArizonaAcara tahunan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memelihara seni tradisional masyarakat Arizona dan Meksiko. Ada berbagai pertunjukan dan kerajinan budaya yang ditampilkan dalam festival ini yang meliputi tarian tradisional, musik, pakaian, pernak pernik, dan makanan khas.

Salah satu yang berkesan dari festival ini adalah ketika penulis mencoba makanan khas Meksiko yaitu Taco yang berupa kulit tortilla berisi sayuran, daging, dan saus. Selain bisa mengeksplorasi nilai budaya lokal, melalui festival ini kita bisa mengenal teman-teman internasional baru yang berasal dari berbagai negara.

Misalnya Afrika, Turki, Rusia dan sebagainya. Dari sini kita juga bisa saling sharing tentang bidang ilmu yang ditekuni, pengalaman menarik apa saja yang pernah dialami selama berdiaspora, dan keunikan budaya dari negara asal.

Kedua, Friendsgiving.Acara ini merupakan salah satu bentuk perayaan Thanksgiving yang biasanya digelar pada hari Kamis minggu keempat setiap bulan November. Pada tahun 2022 lalu, acara khas Amerika ini jatuh pada Kamis, 25 November.

Thanksgiving adalah hari libur nasional di Amerika Serikat dimana mayoritas orang mengungkapkan rasa terima kasih mereka dengan berkumpul bersama orang-orang tersayang, berlibur, berbagi makanan, dan momen menyenangkan lainnya. Tidak hanya dirayakan dengan berkumpul bersama, banyak supermarket, pusat perbelanjaan, dan toko toko besar lainnya memberikan diskon khusus selama minggu Thanksgiving.

Penulis dan teman sekelas memiliki cara tersendiri untuk merayakan hari besar ini yang kami sebut dengan Friendsgiving. Semua mahasiswa dari program studi berkumpul di salah satu rumah teman dan membawa makanan khas negara masing masing. Penulis dengan bangga membawa perkedel kentang, sambal kecap, dan rujak lotis.         Penulis memperkenalkannya kepada teman-teman internasional yang hadir dan yang membuat senang adalah karena mereka menyukai makanan khas Indonesia tersebut. Melalui momen sederhana seperti ini, para diaspora Indonesia dapat mempromosikan budaya tanah air ke masyarakat global karena sesungguhnya negeri kita memiliki nilai budaya yang sangat luar biasa, baik dari makanan khas, pakaian, tarian, musik, dan lain lain.

Sudah sepantasnya kita bangga memperkenalkan nilai nilai tersebut ke dunia internasional. Melalui acara ini pula kita dapat memperluas jaringan pertemenan dan tetap menjaga komunikasi dengan bertukar alamat email dan akun media sosial.

Ketiga, Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (PERMIAS). Di setiap negara umumnya terdapat organisasi mahasiswa Indonesia yang disebut Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Namun, diaspora Indonesia di Amerika memiliki istilah khusus yang diberi nama PERMIAS (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat). Meskipun memiliki nama berbeda, namun misi mereka tetap sama yaitu sebagai wadah berkumpulnya diaspora Indonesia dan memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional.

Text Box: Perayaan HUT RI ke 77 di AmerikaAda banyak cabang PERMIAS mengingat banyaknya jumlah negara bagian di Amerika dan tentunya mereka memiliki agenda dan kegiatan tersendiri. Kegiatan yang diselenggarakan tentu membawa dampak positif bagi anggota, misalnya mengadakan diskusi bersama untuk saling berbagi mengenai informasi kampus, seminar nasional/ internasional, dan event lain yang berguna untuk pengembangan diri selama belajar di Amerika.

Tidak hanya agenda akademik, organisasi ini juga menyelenggarakan kegiatan sosial budaya seperti merayakan hari besar keagamaan. Seperti Idul Fitri dan Natal, memperingati hari besar nasional seperti HUT RI, dan menyelenggarakan festival budaya untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia. Hal ini sangat penting untuk membentuk pribadi yang adaptif dan open minded yang pasti akan sangat berguna saat selesai studi untuk berkontribusi bagi Indonesia.

Keempat, Halloween Party. Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober. Tradisi ini hampir dirayakan di berbagai negara di dunia termasuk juga di Amerika. Masyarakat sekitar merayakannya dengan menyalakan api unggun dan mengenakan kostum unik bernuansa horor selama pesta Halloween.

Selain itu, kemeriahan Halloween semakin besar dimana orang Amerika mendekorasi rumah, apartemen, atau restoran mereka dengan benda-benda khas, seperti labu, tengkorak, lampu, patung penyihir, dan lain sebagainya. Mahasiswa Indonesia bisa mengikuti perayaan Halloweendi kampus karena biasanya diselenggarakan oleh badan organisasi mahasiswa di kampus tersebut.

Di kampus penulis, The University of Arizona, perayaan Halloween dilaksanakan dengan tema “Haunted House.” Semua mahasiswa dari berbagai program studi dipersilakan datang dan boleh membawa keluarga, teman, atau kerabatnya. Dari sini penulis mendapat teman teman baru yang kebetulan sesama muslim.

Berangkat dari perkenalan itu, akhirnya kami aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat jumat bersama, buka bersama di kampus saat Ramadan, shalat Ied bersama, dan sebagainya. Itulah pentingnya menjalin pertemanan global karena dari situ dapat membuka pintu pintu kegiatan lain yang membawa manfaat dan menambah pengalaman kita saat berdiaspora. Wadah memperluas pertemanan global sebagai jembatan diplomasi serta untuk memotivasi masyarakat saat kita kembali dan mengabdi untuk tanah air tercinta.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img