.
Saturday, December 14, 2024

Berenang di Air Dingin Bermanfaat untuk Kesehatan Wanita Menopause

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Berenang di air dingin sebenarnya dapat membantu meringankan gejala yang berhubungan dengan menopause. Seperti rasa panas, kecemasan dan perubahan suasana hati.

Hal ini disiarkan laman Medical Daily, Kamis (25/1) sesuai hasil sebuah penelitian baru-baru ini.

Dipaparkan, menopause menandai berakhirnya siklus menstruasi wanita, terjadi ketika seseorang tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan. Fase transisi biasanya terjadi antara usia 45 dan 55 tahun, yang menandakan timbulnya berbagai gejala yang sering kali mengganggu tidur, suasana hati, dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.

Para peneliti melakukan survei terhadap 1.114 wanita, 785 di antaranya sedang mengalami menopause. Para peneliti kemudian mencatat bahwa berenang di air dingin dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan fisik dan mental bagi wanita menopause. Temuan mereka dipublikasikan di Post Reproductive Health.

“Temuan menunjukkan bahwa wanita menopause mengalami perbaikan yang signifikan dalam kecemasan (seperti yang dilaporkan oleh 46,9 persen wanita), perubahan suasana hati (34,5 persen), suasana hati yang buruk (31,1 persen) dan rasa panas (30,3 persen) akibat berenang air dingin. Selain itu, mayoritas wanita (63,3 persen) berenang khusus untuk meredakan gejala yang mereka alami,”kata para peneliti.

Beberapa responden menggambarkan berenang air dingin sebagai “pereda stres/kecemasan langsung” dan sesuatu yang membantu mereka dalam “penyembuhan”. Bagi sebagian peserta, berenang di air dingin tidak hanya membantu mengatasi gejala menopause, tetapi, juga merupakan kesempatan untuk berada di luar ruangan, meningkatkan kesehatan mental, dan berolahraga.

Penulis senior penelitian tersebut Profesor Joyce Harper dari UCL EGA Institute for Women’s Health, Inggris Raya, mengatakan masyarakat harus berhati-hati saat bereksperimen dengan berenang di air dingin karena ada risiko infeksi (tergantung kualitas air), hipotermia, sengatan air dingin, gangguan irama jantung, dan bahkan tenggelam.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami frekuensi spesifik, durasi, suhu, dan paparan air dingin yang diperlukan untuk mengurangi gejala menopause tersebut.

“Namun, kami berharap temuan kami dapat memberikan solusi alternatif bagi perempuan yang berjuang dengan menopause dan mendorong lebih banyak perempuan untuk mengambil bagian dalam olahraga,” kata Harper. (ntr/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img